Jakarta (ANTARA) - Sejauh ini pertandingan antara juara bertahan Italia dan Spanyol di Veltins-Arena, Gelsenkrichen, Jumat dini hari pukul 02.00 WIB nanti adalah laga terbesar dalam Euro 2024.

Ini pertandingan klasik yang menguak banyak aspek, termasuk rivalitas abadi, apalagi kedua kiblat sepak bola Eropa menganut mazhab sepak bola yang berbeda.

Keduanya sudah mengantongi tiga poin dari kemenangan melawan Albania dan Kroasia. Italia menang 2-1 atas Albania, sedangkan Spanyol menggulung Kroasia 3-0.

Kedua negara tak saja bersaing di tingkat timnas, namun juga tingkat klub dan liga. Dan persaingan itu abadi tak kenal zaman.

Sejak Olimpiade 1920 di Antwerp, Belgia, kedua tim sudah 40 kali bertemu dalam berbagai turnamen. Spanyol menang 13 kali, Italia menang 11 kali, sisanya berakhir seri.

Tapi pada tingkat turnamen utama sepak bola dunia, Azzurri dan La Roja baru bertemu sembilan kali; tiga kali dalam Piala Dunia dan enam kali dalam Piala Eropa.
Matteo Darmian, Riccardo Calafiori, Gianluigi Donnarumma, Mattia Zaccagni,  Bryan Christante,  Gianluca Scamacca,  Giovanni Di Lorenzo dan Davide Frattesi merayakan kemenangan Italia dalam pertandingan Grup B Euro 2024 melawan Albania di Stadion BVB, Dortmund, Jerman, Sabtu (15/6/2024). ANTARA/AFP/Franck Fife/am.

Mereka juga dua dari empat tim Eropa yang menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa. Di sini, catatan Italia sedikit lebih unggul.

Italia sudah empat kali menjuarai Piala Dunia dan tiga kali juara Piala Eropa, sedangkan Spanyol sekali menjuarai Piala Dunia dan tiga kali mengangkat trofi Euro.

Mereka saling mengalahkan dalam 16 tahun terakhir, mulai Euro 2008 ketika Spanyol menghentikan Italia pada perempat final. Empat tahun kemudian dalam Euro 2012 mereka bertemu lagi dua kali, dalam fase grup dan final Euro edisi itu, yang seperti 2008 juga dimenangkan oleh La Roja.

Kedua tim bertemu lagi dalam semifinal Euro 2020 ketika Italia menang lewat adu penalti, yang membuka jalan kepada Azzurri untuk menyampai Spanyol mengangkat trofi Piala Eropa ketiga kalinya.

Dengan catatan-catatan seperti itu, pertemuan mereka Jumat dini hari itu terlalu dini. Idealnya, mereka bertemu dalam partai puncak. Tapi siapa tahu mereka kembali bertemu di partai puncak seperti pada Euro 2008.

Baca juga: Spalletti yakin Italia bisa mendikte permainan Spanyol

Selanjutnya: Berkualitas tinggi

Copyright © ANTARA 2024