Jakarta (ANTARA News) - Aktivis Greenpeace di 12 kota di dunia mengecam penggunaan zat kimia beracun dalam pakaian.
Dalam laporan mereka yang berjudul "A Little Monster In Your Closet", Greenpeace menyebutkan beberapa merk pakaian, termasuk produk untuk anak dan balita, menggunakan zat-zat kimia berbahaya. Dalam kurun waktu Mei-Juni 2013, mereka mengetes beberapa merk pakaian di Greenpeace research Laboratory di University of Exeter, Inggris Raya.
Produk-produk itu ditemukan mengandung nonylphenol ethoxylates, phthalates, organotins, dan antimony. Dalam aksi yang dilakukan di Jakarta, Amsterdam, Beijing, Budapest, Hamburg, Hong Kong, London, Mexico City, Moskow, Roma, Taipei, dan Winna tersebut, mereka secara khusus menyasar brand mewah Burberry untuk menghentikan penggunaan bahaya kimia berbahaya pada produk mereka.
"Greenpeace mendesak kepada pembuat trend fashion ini untuk memberi para pelanggan mereka, masyarakat, serta generasi mendatang sebuah hadiah yang menyenangkan: fashion tanpa bahan kimia berbahaya," kata Juru Kampanye Detox Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov, dalam rilis pers.
Aksi itu dilakukan karena berdasarkan temuan Greenpeace, jika zat tersebut terlepas ke lingkungan, dapat mengganggu sistem hormon makhluk hidup.
"“Masalahnya bukan hanya apakah Anda membeli produk Burberry atau tidak, monster-monster beracun ini ada dimana-mana - terlepas bebas dari pabrik-pabrik, terlepas dari pakaian kita saat dicuci dan bahkan dalam beberapa kasus, terbebas ke udara. Beberapa merek lain telah menunjukkan kepada Burberry bahwa fashion tak perlu mengorbankan planet ini, waktunya mereka menciptakan tren, berhenti menjadi penyebar bahan kimia beracun dan menjadi bagian dalam solusi Detox,” lanjutnya.
Greenpeace mendesak merek-merek besar seperti Burberry untuk segera berkomitmen men-Detox seluruh rantai pasokan mereka dan menargetkan Nol Pembuangan bahan kimia berbahaya pada tahun 2020. Berkat suara masyarakat global, merek-merek fashion ternama seperti Valentino, Zara dan Mango sudah berkomitmen untuk men-Detox pakaian dan proses produksinya dari bahan-bahan kimia berbahaya.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014