Jenewa (ANTARA) - China pada Rabu (19/6) berbicara atas nama beberapa negara untuk menentang standar ganda negara-negara tertentu yang menggunakan hak asasi manusia (HAM) sebagai dalih untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berkembang.

Chen Xu, perwakilan tetap China untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa dan organisasi internasional lainnya di Swiss, menyerukan agar mekanisme HAM multilateral menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan serta menjadi platform untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif.

Chen membuat pernyataan tersebut saat menyampaikan pernyataan bersama atas nama Kelompok Sahabat untuk Mendukung dan Melindungi HAM melalui Dialog dan Kerja Sama (Group of Friends on the Promotion and Protection of Human Rights through Dialogue and Cooperation) dan sekelompok negara pada sesi ke-56 Dewan HAM PBB.

Chen menyatakan bahwa mewujudkan agar semua orang menikmati hak asasi manusia merupakan tujuan bersama umat manusia. Dia menekankan bahwa Dewan HAM dan mekanisme HAM internasional lainnya harus menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan, mematuhi tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB, serta mematuhi prinsip-prinsip universalitas, ketidakberpihakan, objektivitas, nonpolitisasi, dan nonselektivitas dalam pekerjaan dan operasionalnya. 

Dia juga menggarisbawahi bahwa mekanisme ini harus berdiri teguh melawan standar ganda, penindasan dan unilateralisme, serta memastikan bahwa mekanisme ini berfungsi sebagai platform untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif di antara semua negara berdasarkan kesetaraan dan rasa saling menghormati.

Menyoroti bahwa beberapa negara mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berkembang dengan dalih HAM sambil menutup mata dan menghindari pelanggaran HAM yang serius di dalam negeri mereka dan sekutu-sekutu mereka sendiri, pernyataan tersebut mengatakan, "Kami menentang standar ganda semacam itu."

Pernyataan tersebut juga menunjukkan bahwa tidak ada solusi tunggal yang cocok untuk semua dalam pembangunan HAM di dunia, dan tidak ada negara yang boleh memaksakan modelnya sendiri kepada negara lain.

"Kita harus menghormati eksplorasi setiap negara dalam mencari jalan menuju pembangunan HAM yang paling sesuai dengan realitas nasionalnya, serta mendorong agar semua rakyat dari seluruh bangsa dapat menikmati hak asasi manusia secara adil dengan perdamaian dan pembangunan, yang membantu memajukan perkembangan sehat dari perjuangan HAM internasional," ujar Chen.

Pernyataan bersama ini mendapat dukungan luas dari negara-negara berkembang, dan banyak negara mengulang pesan yang sama dalam pidato-pidato mereka di sesi tersebut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024