Kami) menyampaikan pentingnya menyerukan dan mengintegrasikan hasil SAI20 yang diusung oleh SAI Brazil kepada komunitas global, baik kepada G20 dan dalam kerangka INTOSAI
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyatakan urgensi untuk menyerukan hasil SAI20 2024 yang diusung oleh SAI (Supreme Audit Institution/Lembaga Pemeriksa Keuangan) Brazil kepada komunitas global, termasuk kepada negara-negara G20 dan International Standard of Supreme Audit Institutions (INTOSAI).
“(Kami) menyampaikan pentingnya menyerukan dan mengintegrasikan hasil SAI20 yang diusung oleh SAI Brazil kepada komunitas global, baik kepada G20 dan dalam kerangka INTOSAI," ujarnya saat menghadiri Summit SAI20 (pertemuan Ketua Badan Pemeriksa Negara anggota G20) di Belém, Brazil, dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Kamis.
SAI Brazil selaku tuan rumah SAI20 2024 melanjutkan kepemimpinan SAI20 2023 oleh SAI India dan inisiasi SAI20 2022 oleh SAI Indonesia dengan mengusung isu prioritas Climate Finance & Fight against Poverty Hunger.
SAI20 Summit tahun ini dihadiri SAI dari negara anggota G20, yaitu Afrika Selatan, Brazil, Cina, Jerman, India, Indonesia, Korea Selatan, dan Saudi Arabia. Sepuluh SAI undangan dari negara Angola, Mesir, Polandia, Portugal, Azerbaijan, Ekuador, Guineau-Bissau, Maladewa, Sao Tome dan Principe, dan Uni Emirate Arab (UAE) juga turut hadir pada SAI20 Summit.
Dalam Summit SAI20, disepakati SAI20 Communique berupa rekomendasi bahwa SAI merupakan key actor dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai dengan mandatnya untuk mendorong transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan good governance. Selain itu juga mendorong kebijakan positif untuk menanggulangi inequlity dan hunger.
“Melalui SAI20, SAI menjalankan perannya dalam mendukung kebijakan positif untuk mengurangi dampak negatif atas perubahan iklim terhadap masyarakat, dan memastikan no one is left behind,” kata Isma.
Baca juga: BPK temukan masalah dalam LKTBI, terkait SBN hingga BI-FAST
Baca juga: BPK terpilih jadi pemeriksa eksternal ITLOS periode 2025-2028
Baca juga: BPK: Potensi kehilangan PNBP Rp3 triliun dari bebas visa kunjungan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024