Terimakasih Carlos. Dia selalu yakin saya bisa melakukan dengan baik"
Melbourne (ANTARA News) - Juara tunggal putri Australia Terbuka 2013 Li Na berterimakasih kepada suaminya Jiang Shan dan pelatihnya Carlos Rodriguez, serta mengekspresikan kepuasannya meraih gelar ini setelah tiga kali tampil di final turnamen Grand Slam tersebut.
"Akhirnya saya mendapatkanya," kata dia setelah legenda tenis Chris Evert menyerahkan trofi juara kepadanya.
Dia juga berterimakasih dan memuji suami serta pelatihnya. "Terimakasih Carlos. Dia selalu yakin saya bisa melakukan dengan baik."
Kemenangan ini membuat peringkatnya naik satu tingkat ke posisi tiga, berselisih 11 poin dari Victoria Azarenka di tempat kedua, sedangkan Serena Williams berada pada peringkat pertama.
Li Na berhasil mengatasi tekanan kalah dua kali pada final Australia Terbuka 2011 dan 2013, di samping harapan tinggi 1,3 miliar rakyat China kepadanya.
Saat dia menjuarai Prancis Terbuka 2011 yang adalah petenis Asia pertama yang menjuarai turnamen Grand Slam, dunia tenis China berubah seketika dan dia pun menjadi figur pendorong utama dunia tenis putri Asia.
Kendati lawannya Si Mungil Dominika Cibulkova tengah dalam penampilan terbaiknya, Li adalah favorit juara dan memanfaatkan betul pengalamannya untuk menghentikan petenis Slowakia pada set pertama yang ketat selama 70 menit.
"Ini adalah dua minggu yang fantastik dalam hidup saya, dan saya kira saya akan menangis," kata Cibulkova (24) yang adalah petenis pertama Slowakia yang mencapai final Grand Slam.
Li berusaha mengawali pertandingan dengan sebaik mungkin dan unggul 1-0 ketika Cibulkova memegang serve yang begitu saja menyerahkan game pertama ini setelah melakukan kesalahan ganda pada break point kedua.
Li Na memenangi game kedua dengan mulus, tapi Cibulkova menyusul pada game ketiga sehingga kedudukan 1-2.
Li tampaknya mendikte permainan pada game selanjutnya, namun serve pertamanya bermasalah. Dalam tiga game berikutnya Li hanya mencatat 13 persen sukses dan ini memberi peluang kepada Cibulkova untuk menyamakan kedudukan 3-3.
Petenis Slowakia ini berbalik mendapat momentum bagus, namun Li segera mengatasi masalah pada servenya sampai kedudukan 5-5. Dengan pukulan backhand-nya Li memaksakan break point. Lalu, backhand Cibulkova membentur net sehingga Li unggul 6-5 dan dia berada dalam posisi memegang serve.
Li gagal memanfaatkan momentum ini dan petenis Slowakia itu berbalik memaksakan tiebreak, tapi Li akhirnya mengakhiri set ini dengan 7-6 (7-3).
Pada set kedua, Li Na tak tertahankan lagi dan menyudahinya dengan 6-0. Begitu pukulan forehand Cibulkova melebar, Li Na mengangkat kedua tangannya ke udara untuk merayakan kemenangannya, lalu memanjat bangku penonton untuk menyalami suaminya Jiang dan pelatih Rodriguez.
Kemenangan ini membuat Lia mengakhiri trauma kalah dua kali di final ini sebelumnya saat disisihkan Kim Clijsters pada 2011 dan Victoria Azarenka tahun lalu, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014