Jakarta (ANTARA) - Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara, kembali mengalami erupsi yang menghasilkan abu vulkanik setinggi lebih kurang tiga kilometer dari puncak gunung berapi aktif tersebut.
 
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Gradita Trihadi, mengatakan letusan itu terjadi Kamis dini hari pada pukul 00.52 WIT.
 
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 127 detik," kata Gradita dalam laporan yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Gunung Ibu merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.340 meter di atas permukaan laut yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
 
Sejak 16 Mei 2024 sampai hari ini, Gunung Ibu masih berstatus awas atau level IV lantaran aktivitas vulkanik dan kegempaan masih terbilang tinggi.
   
Pada 1 sampai 17 Juni 2024, Badan Geologi mencatat gempa-gempa yang terjadi di Gunung Ibu akibat aktivitas vulkanik berupa 107 gempa letusan, 16 gempa guguran, 558 gempa hembusan, 400 gempa harmonik, 18 gempa tornillo, 33.524 gempa vulkanik dangkal, 1.141 gempa vulkanik dalam, 37 gempa tektonik lokal, dan 611 gempa tektonik jauh, serta 2 gempa terasa.
 
Pada 18 Juni 2024, jumlah gempa yang tercatat berupa 1 kali gempa letusan, 10 gempa hembusan, 1 gempa harmonik, 1 gempa tornillo, 571 gempa vulkanik dangkal, 118 gempa vulkanik dalam, 1 gempa tektonik lokal, dan 9 gempa tektonik jauh.
 
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius empat kilometer dan perluasan sektoral berjarak tujuh kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.

Baca juga: Badan Geologi susun pemodelan lahar Gunung Ibu, antisipasi sebaran

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024