Bertempat di salah satu tenda pengungsian, puluhan anak-anak pengungsi korban longsor tampak asyik mengikuti kegiatan pendampingan yang banyak diisi dengan permainan-permainan itu dipandu para relawan KSR.
Anak-anak duduk melingkar di dalam tenda, sementara seorang relawan berada di tengah mengajak berinteraksi. Sesekali, terdengar tawa ceria anak-anak dari balik tenda pengungsian tempat kegiatan pendampingan itu.
Menurut Komandan KSR Stikes Karya Husada Semarang Imam Subkhi, kegiatan itu ditujukan untuk memberikan pendampingan dan motivasi kepada korban bencana alam, terutama anak-anak merasa terhibur dan tidak stres.
"Makanya, kami banyak isi kegiatan pendampingan ini dengan permainan-permainan menarik. Setidaknya, anak menjadi terhibur, tidak stres memikirkan bencana. Kami lakukan kegiatan ini setiap hari," katanya.
Ia menyebutkan setidaknya ada 50 anak pengungsi yang menjadi korban tanah longsor di Trangkil, mulai dari RT 3-6/RW 10 dan mereka tentunya butuh didampingi dan dimotivasi dalam menghadapi bencana alam tersebut.
"Kami sudah data, setidaknya ada 50 pengungsi yang merupakan anak-anak. Tetapi, memang tidak semuanya bisa mengikuti. Ini baru sekitar 30 anak yang datang karena anak-anak yang lain masih bersekolah," katanya.
Imam mengungkapkan setidaknya ada 14 personel KSR dari Stikes Karya Husada Semarang yang diterjunkan untuk membantu para korban bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi di berbagai wilayah di kota tersebut.
"Ada 14 personel yang diterjunkan membantu. Sebanyak sembilan personel ditempatkan di sini (Trangkil, red.), sementara lima personel lainnya ditugaskan membantu korban banjir di kawasan Genuk Semarang," katanya.
Selain mendampingi anak-anak, Imam menjelaskan para relawan itu bertugas memantau kondisi bencana, memantau kesehatan para pengungsi, membantu distribusi bantuan, serta bertugas membantu di dapur umum.
Sementara itu, Cikal (10), salah satu anak pengungsi mengaku sangat terhibur dengan kegiatan pendampingan yang dilakukan KSR Karya Husada, apalagi banyak permainan yang bisa diikutinya dalam kegiatan itu.
"Senang sekali, banyak permainannya. Jadi tidak bosan," kata siswa kelas V Sekolah Dasar (SD) Negeri Sekarang 02 Semarang itu.
Puluhan rumah di Trangkil Baru, Gunungpati, Semarang, rusak akibat tanah longsor, Kamis lalu, menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kota Semarang. Namun, peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014