Jakarta (ANTARA) - Petenis Jepang Naomi Osaka menjadi salah satu dari empat juara Grand Slam yang mendapatkan wildcard menuju babak utama untuk ajang Wimbledon yang akan digelar bulan depan.
 

Osaka merupakan mantan petenis peringkat satu dunia putri dan pernah menjadi juara Australian Open dan US Open. Ia akan bermain di babak utama Wimbledon untuk pertama kalinya dalam lima tahun setelah menjadi seorang ibu.

  Selain Osaka, sejauh ini mantan juara Australian Open Caroline Wozniacki juga akan diberikan wildcard oleh All England Club untuk bermain di babak utama.

  Wildcard diberikan oleh All England Club kepada petenis-petenis yang secara peringkat tidak cukup tinggi untuk lolos langsung ke babak utama.


Baca juga: Osaka melaju ke babak delapan besar pemanasan Wimbledon Wozniacki menyampaikan rasa suka citanya setelah mendapat wildcard tersebut.

  “Saya memiliki begitu banyak kenangan istimewa. Saya memenangi Wimbledon junior pada 2005, sudah begitu lama. Ada sesuatu yang istimewa perihal bermain di Lapangan Tengah Wimbledon yang tidak dapat Anda tiru di tempat lain,” kata Wozniacki seperti dikutip dari AFP.

  Mantan petenis peringkat satu dunia lainnya, Angelique Kerber asal Jerman, juga mendapat wildcard untuk turnamen yang akan dimulai pada 1 Juli tersebut.

  Wildcard lain yang diumumkan pada Rabu diberikan kepada avorit tuan rumah Emma Raducanu. Ia sempat menembus putaran keempat Wimbledon pada 2021, tidak lama setelah memenangi US Open di tahun yang sama sebagai petenis kualifikasi.

  Itu akan menjadi pertama kalinya dalam dua tahun bagi Raducanu untuk bermain di lapangan rumput Wimbledon, setelah ia menjalani operasi pergelangan tangan dan pergelangan kaki pada 2023.

  Pada pekan lalu, Raducanu kalah dari petenis Britania lainnya Katie Boulter di semifinal Nottingham Open. Meski demikian, pencapaian itu diharapkan Raducanu dapat menjadi awal yang baik untuk memulai musim lapangan rumput tahun ini.

Baca juga: Raducanu masuk daftar petenis kualifikasi Roland Garros

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024