Ternyata Banyuwangi itu memang luar biasa
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyoroti Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan nusantara (wisnus) selama masa libur Idul Adha.

“Ini kan juga sesuatu yang orang tidak pernah kira. Ternyata Banyuwangi itu memang luar biasa,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya ketika menyampaikan paparan dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar di Gedung Kemenparekraf, Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah melihat data terkait rute favorit penumpang kereta api. Nia menyoroti rute Jogjakarta-Banyuwangi yang menjadi salah satu rute favorit penumpang kereta api.

Menurut Nia, munculnya Banyuwangi sebagai salah satu destinasi favorit pada Idul Adha disebabkan oleh pemerintah daerahnya yang inovatif.

“Ketika itu (bupatinya) Pak Anas (Abdullah Azwar Anas), dan dilanjutkan oleh ibu bupatinya (Ipuk Fiestiandani). Punya kegiatan seribu gandrung (Festival Gandrung Sewu), ini sesuatu yang sangat menarik,” kata Nia.

Bisa jadi, tutur dia melanjutkan, penumpang yang berangkat dari Jogjakarta mulanya berasal dari Jakarta.

“Jadi, dari Jakarta ke Jogja, Jogja ke Banyuwangi,” kata Nia.

Nia menjelaskan bahwa Jakarta masih menjadi salah satu sumber terbesar untuk wisatawan nusantara.

Hal tersebut, berdasarkan paparan Nia, terlihat dari rute yang ramai beraktivitas pada masa libur Idul Adha, yakni Jakarta-Surabaya (pulang-pergi), kemudian Jakarta-Solo, dan Jakarta-Malang.

Selama masa libur Idul Adha, Nia menjelaskan moda kereta api mengangkut 709.841 penumpang, angkutan udara melayani 1.030.998 penumpang, serta transportasi darat sebanyak 755.479 penumpang.

“Rata-rata puncaknya memang di 15 Juni,” ucap Nia.

Nia mengatakan bahwa wisatawan nusantara tersebut memberi dampak terhadap perekonomian melalui tingginya volume pergerakan, meskipun pengeluarannya yang kecil di destinasi wisata tersebut.

“Dalam libur yang cuma beberapa hari, wisnus itu bisa sekian. Memang spending-nya kecil, tidak seperti wisman. Tetapi volumenya besar, sehingga itu yang memberi dampak terhadap perekonomian,” kata Nia.

Baca juga: Angkasa Pura II dukung pengembangan pariwisata di Banyuwangi
Baca juga: Bupati Banyuwangi kerja sama pengembangan pariwisata berkelanjutan

 

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024