Brussel (ANTARA) - Dialog Lingkungan Hidup dan Iklim Tingkat Tinggi kelima antara China dan Uni Eropa (UE) digelar pada Selasa (18/6) di Brussel, dengan kedua pihak sepakat untuk memperdalam kerja sama hijau.

Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang dan Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Maros Sefcovic mengadakan dialog tersebut.

Ding, yang juga merupakan anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Presiden China Xi Jinping dan para pimpinan UE sering mengadakan pertemuan dan mencapai banyak konsensus soal peningkatan kerja sama China-UE terkait transformasi hijau.

Ding menyatakan bahwa China secara konsisten mengakui peran krusial Eropa dalam dunia multipolar ini dan menganggap UE sebagai prioritas penting bagi diplomasi negara besar berkarakteristik China sekaligus mitra penting untuk mencapai modernisasi China.

"Kita perlu menjalin kerja sama untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh para pimpinan China dan UE, mendorong kerja sama yang lebih bermanfaat perihal transformasi hijau, serta mengonsolidasikan momentum hubungan China-UE yang stabil dan baik," tutur Ding.

Ding menguraikan bahwa China telah secara tegas menerapkan strategi nasionalnya untuk mengatasi perubahan iklim, mewujudkan berbagai hasil yang luar biasa dalam pembangunan hijau dan rendah karbon. Dia menyatakan bahwa China telah menjadi partisipan, kontributor, dan pemimpin yang penting dalam pembangunan peradaban ekologi global.

Ding menuturkan bahwa China telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mewujudkan netralitas karbon pada 2060 mendatang.

Komitmen ini telah diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pembangunan peradaban ekologi China secara keseluruhan, dan pembangunan ekonomi dan sosial negara tersebut. Serangkaian kebijakan praktis juga telah dirumuskan dan diterapkan untuk memastikan realisasi tujuan-tujuan tersebut dengan tepat waktu.

"Ini bukan tentang apa yang orang lain ingin kita lakukan, tetapi tentang apa yang perlu kita lakukan," imbuh Ding.

Menyoroti bahwa China dan UE memiliki kepentingan bersama yang ekstensif dan ruang yang luas untuk menjalin kerja sama dalam transformasi hijau, Ding menekankan bahwa kedua pihak harus sepenuhnya memanfaatkan mekanisme dialog tingkat tinggi, mencari titik temu sembari mengesampingkan perbedaan, memelihara momentum positif kerja sama lingkungan hidup dan iklim, serta memperdalam kemitraan hijau China-UE.

"Kita harus memanfaatkan potensi kerja sama dalam bidang-bidang utama dan memperkuat pembelajaran bersama di sejumlah bidang seperti energi hijau, teknologi hijau dan rendah karbon, pengendalian polusi plastik, dan pengelolaan lingkungan kimia," ujar Ding.

"Kita harus fokus membangun konsensus kerja sama dalam berbagai proses multilateral, terus memainkan peran positif dan konstruktif secara bersama-sama, mempraktikkan multilateralisme sejati, serta bergandengan tangan untuk membangun komunitas bagi semua kehidupan di Bumi."
 
   Ding menekankan bahwa kendaraan listrik adalah salah satu produk penting dari transformasi energi hijau dan rendah karbon, dan rencana Uni Eropa (UE) untuk mengenakan bea tambahan terhadap impor kendaraan listrik China merupakan "proteksionisme yang tipikal."


"Hal ini tidak kondusif bagi transformasi hijau UE dan akan merusak kerja sama global terkait perubahan iklim," katanya.

Ding menyuarakan harapannya bahwa UE akan meningkatkan konsistensi kebijakannya di bidang lingkungan hidup, iklim, serta kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China.

Dia menekankan pentingnya menghindari perselisihan ekonomi dan perdagangan yang dapat menunda proses transisi hijau dan mendesak agar tidak membangun hambatan hijau yang akan mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal.

"Kedua belah pihak harus menyelesaikan perselisihan perdagangan melalui dialog dan konsultasi. China teguh dalam tekadnya untuk menjaga kepentingannya yang sah dan valid," katanya..

Sefcovic mengatakan China memiliki pengaruh penting dalam urusan global, dan menjaga hubungan baik dengan China merupakan hal yang sangat penting bagi UE. Dia mengapresiasi langkah-langkah tegas dan pencapaian-pencapaian penting China dalam mendorong pembangunan hijau dan rendah karbon.

Dia menyebutkan bahwa pihak UE bersedia memperdalam kerja sama dengan China di berbagai bidang seperti penanganan perubahan iklim dan perlindungan lingkungan ekologis, serta bekerja bersama untuk memastikan keberhasilan penyelenggaraan sesi ke-29 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim, sehingga dapat memimpin tata kelola lingkungan dan iklim global.

Dia juga menuturkan bahwa UE sangat mementingkan pengembangan industri kendaraan listrik dan bersedia mengatasi berbagai perbedaan dengan China dengan baik melalui dialog.

Departemen terkait dari kedua belah pihak terlibat dalam dialog dan pertukaran mengenai isu-isu seperti penanganan perubahan iklim dan perlindungan lingkungan ekologis. Mereka meninjau hasil kerja sama praktis sejak dialog tingkat tinggi keempat dan membahas langkah-langkah selanjutnya untuk kolaborasi.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024