Saya juga sedang mengumpulkan kopi untuk diekspor ke Singapura.
Jayapura (ANTARA) - Pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Papua Yafet Wetipo mengakui kopi Papua makin diminati pengusaha mancanegara.
Karena itu, saat ini dirinya bersama komunitas kopi setempat berupaya mengajak petani untuk giat mengolah lahan perkebunannya dengan tanaman kopi.
"Saya juga sedang mengumpulkan kopi untuk diekspor ke Singapura," kata Yafet Wetipo, di Jayapura, Rabu.
Dia menyatakan pula, sebelumnya sudah dua kali mengekspor ke Singapura dan saat ini sedang menjajaki ke Jepang dengan terlebih dahulu mengirimkan sampel.
Keberhasilan mengekspor kopi itu tidak lepas dari peran serta semua pihak khususnya Bank Indonesia yang senantiasa mendukung para petani kopi serta mendapat bantuan dari BNI.
"Kami juga mendapat bantuan dari petugas Bea Cukai Jayapura melalui klinik ekspor yang mereka miliki terkait dokumen ekspor," kata Yafet Wetipo seraya menambahkan, kopi yang dikirim sudah berbentuk olahan atau bubuk.
Yafet mengakui, kegiatan ekspor yang dilakukannya tidak lepas dari bantuan para pihak, baik dari pemerintah, perbankan, bea cukai hingga karantina.
Dengan kolaborasi, maka semua potensi yang dimiliki Papua dapat diekspor hingga terkenal di mancanegara, katanya lagi.
"Saat ini, kami berupaya mengajak masyarakat giat menanam pohon kopi, baik yang berada di dataran tinggi seperti di wilayah yang ada di Provinsi Papua Pegunungan, juga di dataran rendah seperti di Papua," ujarnya pula.
Tanaman kopi yang ditanam di berbagai daerah yang ada di Papua Pegunungan adalah jenis Arabika sedangkan di dataran rendah yaitu jenis robusta, kata Wetipo.
Baca juga: Bank Indonesia gelar pelatihan budidaya kopi di Pegunungan Arfak
Baca juga: Kementerian Investasi dorong hilirisasi kopi Papua di MICE 2024
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024