Sejauh ini sampah yang kita angkut dari pinggir jalan maupun di pemukiman warga mencapai lebih dari 50 ton per hari. Padahal, biasanya hanya sekitar 1 sampai 2 ton setiap harinya."
Bekasi (ANTARA News) - Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat lonjakan sampah secara signifikan pascabanjir yang berlangsung 12 hingga 21 Januari 2014.
"Sejauh ini sampah yang kita angkut dari pinggir jalan maupun di pemukiman warga mencapai lebih dari 50 ton per hari. Padahal, biasanya hanya sekitar 1 sampai 2 ton setiap harinya," kata Kabid Kebersihan Kabupaten Bekasi, Dody Agus Supriyanto, di Cikarang, Jumat.
Menurut dia, lonjakan sampah yang signifikan itu berasal dari pemukiman, jalan raya, pabrik, dan lainnya yang dibawa aliran sungai saat banjir melanda kawasan setempat.
Menurutnya, Dinas Kebersihan Kabupaten Bekasi telah mengerahkan 65 personelnya untuk mengevakuasi sampah tersebut.
Selain itu, 35 truk sampah juga disebar di wilayah pemukiman maupun jalan umum di Kabupaten Bekasi.
"Mereka ditugaskan membersihkan tumpukan sampah di pinggir jalan maupun yang ada di pemukiman warga," ujarnya.
Dia mengatakan, proses evakuasi sampah telah dimulai sejak Senin (13/1) dari beberapa titik antara lain bantaran Kalimalang dari perbatasan Kota Bekasi hingga Karawang.
"Sampah banjir ini kita upayakan bisa terangkut semua hingga pekan depan, sepanjang Kalimalang sudah bersih," ujarnya.
Sampah-sampah tersebut, kata dia, selanjutnya di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Burangkeng. (AFR/E001)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014