Masuk usia lanjut ya ada juga bapak-bapak yang merokoknya masih kencang, minum alkohol masih rajin, kemudian pola makannya gak karuan ya penyebabnya kesepian itu
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kependudukan mengingatkan kondisi kesepian menjadi faktor yang berperan penting terhadap tingkat depresi lansia (lanjut usia).
Baca juga: Piawai menerapi diri dari rasa sepi
“Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan hingga skizofrenia,” jelas Resti dalam webinar bertajuk “Lansia-Ku di Era Ageing Population” yang diselenggarakan oleh BRIN di Jakarta pada Rabu.
Bukan hanya itu, ia juga menyebutkan kondisi kesepian dapat menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan fisik, seperti serangan jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer hingga dalam kondisi yang serius adalah kematian dini pada lansia.
Baca juga: Psikiater ingatkan peran keluarga sangat penting atasi depresi lansia
“Masuk usia lanjut ya ada juga bapak-bapak yang merokoknya masih kencang, minum alkohol masih rajin, kemudian pola makannya gak karuan ya penyebabnya kesepian itu. Lansia ini melampiaskan atau melupakan kesepiannya dengan gaya hidup yang tidak sehat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan pentingnya keluarga menjaga dan memelihara hubungan serta interaksi sosial yang positif dengan lansia. Tidak hanya itu, juga dinilai penting bagi lansia memiliki komunitas sebaya guna menjaga keterhubungan lansia dengan dirinya sendiri dan lingkungan.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024