Bisnis golf di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan. Kami percaya bahwa dengan fasilitas unggulan dan pelayanan prima, lapangan golf kami akan menjadi destinasi pilihan para pecinta golf dari seluruh dunia sekaligus berkontribusi pada pertu
Jakarta (ANTARA) -
Perusahaan milik Darma Mangkuluhur Hutomo yaitu PT Intra GolfLink Resorts Tbk (kode saham: GOLF) berencana akan melangsungkan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan target meraih dana segar senilai Rp713 miliar.

GOLF berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 3,1 miliar saham baru atau setara 15,02 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh melalui IPO, ungkap Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo di Hotel Mangkuluhur, Jakarta, Rabu.

GOLF akan menawarkan saham baru di kisaran harga Rp200 sampai 230 per saham, sehingga ditargetkan dapat meraih dana segar senilai Rp713 miliar dalam aksi IPO itu.

Perseroan akan melakukan penawaran awal (bookbuilding) mulai 20 Juni sampai 25 Juni 2024, dengan penawaran umum akan dilakukan pada 2 sampai 4 Juli 2024, dan menargetkan bisa mencatatkan saham perdana di BEI pada 8 Juli 2024.

Darma menyampaikan perseroan akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi melalui anak usaha.

Rinciannya, sebesar 87,53 persen akan dialokasikan untuk setoran modal ke PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali.

Kemudian, sekitar 5,34 persen akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yaitu PT Sentul Golf Utama (SGU), dan sebesar 7,13 persen sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan atau operational expenditure (opex).

Darma menjelaskan, NKG akan menggunakan dana setoran modal untuk membiayai pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali.

Selain itu, juga untuk membeli lahan seluas 11.332 meter persegi yang tepat berada di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.

Kemudian, NKG juga akan mengembangkan proyek "New Kuta Golf Villa" beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama.

"Bisnis golf di Indonesia memiliki masa depan yang menjanjikan. Kami percaya bahwa dengan fasilitas unggulan dan pelayanan prima, lapangan golf kami akan menjadi destinasi pilihan para pecinta golf dari seluruh dunia sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Indonesia,” ujar Darma.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti menyampaikan bahwa prospek bisnis perseroan ke depan akan positif seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di Tanah Air, serta Indonesia yanh mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara.

“Potensi bisnis golf di Indonesia sangat besar, terutama dengan adanya dukungan dari sektor pariwisata. Kami melihat minat yang terus meningkat baik dari pemain lokal maupun turis internasional yang tertarik untuk menikmati pengalaman bermain golf di tengah keindahan alam Indonesia,” ujar Dwi.

Adapun, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriter) diantaranya PT KB Valbury Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Semesta Indovest Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Pada 2022, perseroan berhasil membalikkan keadaan dari rugi bersih senilai Rp32,04 juta menjadi laba bersih Rp25,53 miliar.

Kemudian, pada 2023, laba bersih perseroan kembali melonjak sebesar 136 persen year on year (yoy), yang diperoleh dari hasil penjualan bersih naik signifikan, sebesar 59 persen (yoy) pada 2022 dan 53 persen (yoy) pada 2023.

Darma Mangkuluhur Hutomo merupakan anak pertama dari Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, yang mana Tommy merupakan anak dari Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.

Baca juga: BEI: Ada 37 perusahaan antre gelar IPO di pasar modal Indonesia
Baca juga: OJK sebut IPO BPR dan BPRS akan dilakukan secara bertahap
Baca juga: Teten: Kemenkop UKM dan BEI proaktif cari UMKM yang bisa IPO

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024