tindakan darurat tersebut pihaknya bisa saja menutup pabrik-pabrik yang terbukti membuang limbah ke Sungai Citarum.Atau bahkan sampai memenjarakan orang-orang yang membuang limbah ke sungai,"
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana menetapkan status tanggap darurat lingkungan di kawasan Citarum yang bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan di kawasan tersebut yang kondisinya sangat buruk.

"Memang ini gagasan dari kami namun harus konsultasi terlebih dahulu ke kementerian terkait karena sebab kalau tidak ada upaya ekstra agak sulit menyelesaikan limbah yang begitu pekat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, usai pertemuan dengan 71 pemilik industri sekitar DAS Citarum, di  di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat.

Ia menuturkan dengan tindakan darurat tersebut pihaknya bisa saja menutup pabrik-pabrik yang terbukti membuang limbah ke Sungai Citarum.

"Atau bahkan sampai memenjarakan orang-orang yang membuang limbah ke sungai. Namun saya tidak mau seperti itu, saya juga tidak ingin menyalahkan sepenuhnya dunia industri," kata Heryawan.

Akan tetapi, ia menginginkan, baik Pemprov Jabar ataupun pihak terkait lainnya bisa bersama-sama mengembalikan fungsi lingkungan dengan baik supaya tidak ada masalah.

Oleh karenanya, dirinya meminta agar seluruh industri yang berada di kawasan DAS Citarum untuk mengelola limbahnya terlebih dahulu melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum akhirnya dibuang ke Citarum.

"Kami juga terus mengupayakan pembangunan septik tank komunal bagi masyarakat di kawasan DAS Citarum agar limbah domestik rumah tangga tidak langsung dibuang ke Citarum," kata dia.

Pihaknya menargetkan, di tahun 2018 mendatang Sungai Citarum menjadi sebuah sungai yang layak digunakan untuk berenang.

"Untuk tahun ini setidaknya di 20 km pertama, dan diharapkan tidak ada lagi limbah yang dibuang ke Citarum, tidak ada lagi kotoran ternak yang dibuang, tidak ada lagi sampah yang dibuang ke sungai, dan tidak ada lagi limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke Citarum," ujarnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014