Pontianak (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, Oscar Primadi, menyatakan makanan yang tidak hiegenis, diduga menjadi penyebab mual, diare dan muntah, 33 orang peserta gelar Teknologi Tepat Guna ke-VIII di Kalbar.
"Kami sudah melakukan penelitian. Meski tidak memeroleh sampel makanan, namun dari penjelasan para tamu yang sakit dan gejala yang muncul, diduga penyebab sakitnya 33 orang peserta TTG karena Basillus Cerius yang terdapat pada makanan yang mereka konsumsi saat temu karya di Balai Petitih, Minggu (3/9)," kata Oscar Primadi, dalam keterangan pers di Pontianak, Selasa petang.
Sebelumnya, puluhan peserta TTG yang datang dari sejumlah provinsi, menjalani perawatan di rumah sakit Santo Antonius, RSUD Dr Soedarso, dan Klinik Anggrek Pontianak, Senin, karena mengalami mual, diare, dan muntah, setelah sehari sebelumnya menghadiri temu karya di kantor Gubernur Kalbar.
Mereka diduga mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi Basillus Cerius dari tangan penyaji/pembuat makanan tersebut. Makanan yang dikemas dalam kotak itu, terdiri dari nasi, sambal hati-kentang, ayam bakar, sate, dan udang.
Menurutnya, makanan tersebut tidak mengandung racun, namun sudah terkontaminasi basil dan dapat membentuk zat toksin dan jika dikonsumsi seseorang dapat menimbulkan mual-mual, diare, hingga muntah.
Dugaan itu didasari penelitian tim Dinas Kesehatan Kalbar, karena dari 400 peserta temu karya, hanya 33 orang atau 10 persen yang mengalami sakit mual-mual, diare, dan muntah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kalbar, Syakirman, menyampaikan permohonan maafnya kepada para peserta gelar TTG yang diikuti 32 provinsi tersebut. "Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik, dan berupaya memerhatikan kondisi kesehatan tamu-tamu yang ada saat ini," katanya.
Sekda juga menyatakan, pemprov Kalbar menanggung semua biaya pengobatan ke-33 orang yang sempat menjalani perawatan medis selama sehari di rumah sakit tersebut. Saat ini, hanya seorang peserta TTG yang masih dirawat di rumah sakit.
Ia juga menampik dugaan bahwa pemprov Kalbar tidak memedulikan para tamu tersebut. "Masya Allah jika dikatakan kami tidak memperhatikan mereka yang sakit itu. Karena pada pagi setelah mendengar kabar banyak yang dirawat di rumah sakit, saya langsung melihat kondisi mereka," jelasnya.
Menurut ia, makanan yang dikonsumsi peserta temu karya, merupakan makanan katering yang dipesan PKK Provinsi Kalbar. "Katering itu sudah langganan dan selama ini tidak ada masalah," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006