Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun pengaman Pantai Gelora dalam rangka mencegah abrasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Pembangunan pengaman pantai akan melindungi pantai dari risiko abrasi dan erosi akibat terjangan ombak, sehingga akan melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sekitar pantai,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa.
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pengaman di Pantai Gelora itu dengan harapan dapat melindungi masyarakat pesisir dari gelombang laut dan abrasi.
Untuk mencegah abrasi di Pantai Gelora, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membangun infrastruktur pengaman di dua lokasi, yakni Pantai Gelora dan Sungai Menini. Di tempat itu, dibangun revetment beton sepanjang 181 meter dan dua bangunan jetty sepanjang 30 meter.
Baca juga: Pekerja tanggul pengaman pantai di Muara Baru setel tinggi naik 20 cm
Untuk pekerjaan Sungai Menini dilaksanakan konsep pengendalian banjir dengan penguatan tebing masing-masing sepanjang 152 meter serta normalisasi sepanjang 500 meter.
Pekerjaan di Sungai Menini untuk melindungi kawasan penduduk dan kawasan perkebunan masyarakat dari banjir yang terjadi setiap tahun.
Pengaman Pantai Gelora dan Sungai Menini dikerjakan sejak Agustus 2023 hingga Desember 2023 dengan anggaran Rp17,5 miliar yang dikerjakan kontraktor, PT Ibnu Munsyir Dwi Guna dengan konsultan supervisi PT Geodinamik Konsultan KSO CV KMC.
Pembangunan pengaman pantai ini tidak hanya menjadi benteng fisik yang kokoh tetapi juga lambang komitmen untuk menjaga keindahan lingkungan, khususnya di Sumbawa.
Baca juga: Progres pembangunan Pengaman Pantai di Teluk Jakarta capai 53 persen
Baca juga: Pj Gubernur Aceh tinjau lokasi proyek pengaman pantai di Aceh Selatan
Baca juga: Pemerintah kawal proyek pengaman pesisir Pantura Jawa Rp54,9 triliun
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024