Faktor non teknis

Namun demikian, turnamen sepak bola acap menepis semua statistik yang merasionalkan hal-hal non matematis yang malah kerap berperan dalam menentukan hasil pertandingan. Itu bisa berupa keberuntungan, motivasi dan mental, bahkan dukungan penonton.

Republik Ceko memahami benar faktor ini. Tiga tahun lalu dalam Euro 2020, Ceko dan Portugal lolos dari lubang jarum untuk mencapai 16 besar.

Keberuntungan turut bermain dalam kelolosan kedua tim ke fase gugur Euro 2020 itu. Keberuntungan pula yang menentukan nasib mereka berikutnya. Portugal terhenti, sedangkan Ceko ke perempat final untuk dikalahkan Denmark.

Kini, di kandang RB Leipzig pada Rabu dini hari nanti, Ceko bisa berharap matematika kompetisi tidak terlalu menentukan hasil pertandingan melawan Portugal, walau skuad sendiri memiliki kekuatan istimewa yang diisi bakat-bakat hebat sepak bola
 
Pemain Republik Ceko Vladimir Coufal duduk di lapangan rumput usai dikalahkan Denmark pada laga babak perempatfinal di Stadion Olimpiade Baku, Baku, Azerbaijan, Sabtu (3/7/2021). Jegal Republik Ceko 2-1, Denmark tantang Inggris di babak semifinal. ANTARA FOTO/Valentyn Ogirenko/Pool via REUTERS/wsj.
Portugal sendiri tak mau faktor non teknis seperti itu mengganggu rencana-rencana mereka melawan Ceko.

Pasukan Roberto Martinez ingin benar-benar mengkapitalisasi keunggulan teknis dan kualitas pemain-pemainnya untuk mencapai hasil maksimal yang bisa membuat mereka melenggang ke fase gugur tanpa harus melewati momen mencemaskan seperti tiga tahun lalu dalam Euro 2020.

Martinez yang asal Portugal dan pernah membawa Belgia menduduki peringkat ketiga Piala Dunia 2018 dan perempatfinal Euro 2020, akan berusaha mengoptimalkan tim penuh dengan bakat menyerang, dari lini belakang sampai depan.

Baca juga: Mourinho yakin Ronaldo masih miliki peran besar untuk Portugal di Euro

Selanjutnya: Tiga bek tengah

Copyright © ANTARA 2024