Ini adalah cita-cita kami ke depan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga kini telah memiliki tujuh wilayah manajemen kebakaran (WMK) untuk mendukung tugas personel pemadam dalam penanganan kejadian kebakaran di masyarakat.
"Wilayah manajemen kebakaran ini mengacu kepada wilayah kerja wilayah tugas di Pos Damkarmat (Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) Bantul. Sesuai jumlah pos sektor, Bantul memiliki tujuh WMK," kata Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul Irawan Kurnianto di Bantul, Selasa.
Dia menyebut tujuh WMK tersebut yaitu di Kantor BPBD Bantul sebagai pos induk, kemudian pos sektor 1 di Kasihan, pos sektor dua di Banguntapan, pos sektor tiga di Imogiri, pos sektor empat di Sedayu, pos sektor lima di Pundong, serta pos sektor enam di Piyungan.
Menurut dia, keberadaan WMK di Bantul yang pengendaliannya di bawah koordinasi BPBD Bantul tersebut sangat mendukung standar pelayanan minimal (SPM) penanganan kebakaran, yaitu respontime 15 menit sejak laporan masuk ke operator.
"Dari kondisi yang ada wilayah yang belum tersentuh WMK ada di wilayah Kecamatan Dlingo dan Srandakan wilayah Kelurahan Poncosari, karena kondisi wilayahnya yang jauh dari pos terdekat dan medan yang berbukit," katanya.
Baca juga: Belasan damkar dikerahkan padamkan kebakaran pabrik garmen di Bantul
Baca juga: Tiga pos pemadam kebakaran akan dibangun BPBD Bantul
Dia mengatakan saat ini sebagian pelayanan penanganan kebakaran di dua wilayah tersebut ditangani pos sektor Piyungan dan Imogiri. Namun ke depan, selain berencana membuat pos sektor di Kecamatan Dlingo, juga membuat pos sektor di Srandakan.
"Ini adalah cita-cita kami ke depan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, namun untuk kondisi sekarang kami masih kekurangan SDM (sumber daya manusia) dan armada untuk mewujudkannya," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan untuk jumlah penanganan kebakaran oleh Damkarmat BPBD Bantul sepanjang 2024 hingga pertengahan Juni sebanyak 68 kejadian, baik yang berada di Kabupaten Bantul dalam WMK, maupun luar Bantul.
Objek kebakaran berupa jaringan listrik tujuh kejadian, rumah warga 17 kejadian, gudang tiga kejadian, tempat usaha delapan kejadian, pabrik dua kejadian, kebakaran lahan dua kejadian, objek lain seperti rumpun bambu, sampah, kompor gas, kandang ternak berjumlah 29 kejadian.
"Penyebab kebakaran rata rata diakibatkan karena kelalaian, kemudian korsleting listrik, kebocoran gas, juga karena aktivitas pembakaran sampah, maupun penyebab yang belum diketahui secara pasti," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024