Untuk berhasil pada kesempatan pertama dalam debutnya itu, Willy Sagnol harus tahu apa yang dimiliki timnya, dan seperti apa Turki.
Turki sendiri dikenal memiliki gaya bermain yang menekankan pada umpan cepat dan langsung, yang mengharuskan pemain-pemainnya terus berlari. Dalam kata lain, Turki akan tampil menekan.
Sagnol yang mantan bek tengah timnas Prancis, tahu pasti bagaimana harus menghadapi tim yang agresif menyerang. Untuk itu, dia fokus menguatkan pertahanan yang baginya fondasi penting bagi kepercayaan diri dan mobilitas pemain di lapangan tengah dan depan.
Di sini, Sagnol akan memasang tiga bek tengah yang kemungkinan terdiri dari Otar Kakabadze, Lasha Dvali, dan Guram Kashia. Dua bek sayapnya akan aktif membantu stabilitas di lapangan tengah, dalam formasi 5-3-2.Sedangkan Georges Mikautadze yang sudah mencetak 10 gol dalam 25 penampilan bersama Georgia, akan menjadi ujung tombak kembar bersama Khvicha Kvaratskhelia.
Berbeda dengan Sagnol, pelatih Turki Vincenzo Montella yang mantan striker timnas Italia, kemungkinan memberi perhatian lebih kepada tim serang.
Dia mungkin memasang kuartet serangan yang dikomandoi Alper Yilmaz, dalam formasi 4-2-3-1. Kerem Akturkoglu yang sudah mencetak lima gol untuk Turki dan Arda Guler akan berada di kedua sayap serangan, sedangkan Kenan Yildiz tepat di belakang Yilmaz.
Salih Ozcan dan Hakan Calhanoglu akan menjadi dua jangkar di lapangan tengah, sedangkan bek tengah Juventus, Merih Demiral, menggalang lini pertahanan Turki bersama Abdulkerim Bardakci guna melindungi penjaga gawang Mert Funok atau mungkin Altay Bayindir.
Jika melihat komposisi pemain dan statistik, prospek imbang untuk pertandingan ini cukup besar. Namun begitu, hasil pertandingan ini seharusnya lebih condong berpihak ke Turki.
Baca juga: Jadwal pertandingan Grup F Piala Eropa 2024 di Jerman
Copyright © ANTARA 2024