Gambir ke arah utara awalnya memang kawasan pesisir yang berubah menjadi delta. Air memang sejak awal sudah ada di sana, itu adalah ruang biru,"
Jakarta (ANTARA News) - Kondisi Jakarta perlu ditata ke bentuk alami yang menyisakan ruang hijau dan ruang biru guna menyelesaikan masalah banjir dalam jangka panjang, kata seorang peneliti.
Peneliti senior Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jan Sopaheluwakan di Jakarta, Kamis, mengatakan secara geologi Jakarta yang merupakan delta sehingga perlu dikembalikan fungsinya dengan menetapkan ruang hijau dan ruang biru.
"Gambir ke arah utara awalnya memang kawasan pesisir yang berubah menjadi delta. Air memang sejak awal sudah ada di sana, itu adalah ruang biru," ujar dia.
Wilayah selatan Jakarta secara geologi sejak awal memang merupakan ruang hijau. Karena itu, menurut dia, pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan keberadaan ruang hijau.
Pada bagian ruang hijau tersebut pula, menurut dia, dapat dimaksimalkan untuk menjadi daerah resapan air. Kondisi tutupan di daerah ini punharus dipertahankan.
Sementara itu, Koordinator Sub Kegiatan Kompetitif LIPI, Rachmat Fajar Lubis mengatakan cara tercepat yang ekstrem dapat dilakukan untuk mengurangi banjir di Jakarta, yakni dengan mengosongkan utara Jakarta dan segera mengembalikan air tanah yang tersedot dan mengakibatkan permukaan tanah semakin menurun.
Cara ini pernah dilakukan Pemerintah Jepang untuk menaikkan kembali permukaan tanah di Osaka dengan melarang pengambilan air tanah.
Normalisasi 13 sungai yang melalui Jakarta dan sekitarnya pun, menurut dia, menjadi salah satu hal yang penting dilakukan. Namun mengelola air dan tidak lekas membuang limpahan air menjadi lebih baik dilakukan salah satu cara dengan membuat Simpanan dan Imbuhan Buatan untuk Air Tanah (Simbat) di setiap bangunan di Jakarta dan sekitarnya.
"Cara ini telah dipraktikkan di Gedung LIPI di Gatot Subroto ini. Pada 2007 lalu banjir hingga selutut terjadi, tetapi dengan membuat Simbat dapat mengurangi genangan dan lebih cepat menyerap air," ujar dia.
Menurut dia, pengelolaan air dengan memasukkan kembali air ke dalam tanah akan membantu di saat musim kemarau, dan dapat mengurangi banjir di saat musim hujan.
(V002/N002)
Pewarta: Virna P
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014