Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina EP Cepu memperkirakan produksi gas proyek unitissi Lapangan Jambaran-Tiung Biru-Cendana akan mundur antara 6--12 bulan dari rencana pada 2017--2018.
Direktur Utama Pertamina EP Cepu Amril Thaib saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan produksi terlambat terutama akibat belum ada kepastian alokasi dan harga gas.
"Bisa saja terlambat enam bulan hingga satu tahun," katanya.
Menurut dia, alokasi gas yang sudah pasti baru ke Pabrik Pupuk Kujang sebesar 85 MMSCFD.Sementara, sisanya 100 MMSCFD belum teralokasi."Kemungkinan ke BUMN juga," ujarnya.
Penetapan alokasi gas dan harga gas diperlukan bagi kontraktor untuk memutuskan investasi akhir (final investment decision/FID).
Selanjutnya, dari FID, kontraktor akan melelang dan mengerjakan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC).
Pengembangan tiga lapangan gas yakni Jambaran, Tiung Biru, dan Cendana disatukan karena berada dalam satu hamparan.
Pertamina EP Cepu bertindak selaku operator.
Menurut Amril, akibat keterlambatan tersebut berdampak peningkatan investasi.
Namun, lanjutnya, pihaknya akan menekan investasi dari penanganan CO2-nya, sehingga tidak perlu memakai kompresor. dan penggeraknya.
Dengan demikian, investasi fasilitas produksi gas bisa ditekan dari rencana 1,7 miliar dolar AS.
Direktur Utama PT Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya mengatakan, pembangunan pipa ruas Gresik-Semarang tidak terganggu keterlambatan produksi Jambaran.
"Kami cari sumber gas lain seperti dari FSRU Jateng, sehingga pipa terbangun sesuai jadwal," katanya.
Proyek unitisasi Jambaran-Tiung Biru-Cendana ditargetkan memproduksi gas 180-185 MMSCFD.
Selain Pupuk Kujang, sebelumnya Jambaran juga dialokasikan ke PT Petrokimia Gresik.
Namun, pemerintah mengubah alokasi untuk Petrokimia Gresik dari Lapangan MDA-MBH yang dikembangkan Husky-CNOOC Madura Limited.
Total investasi proyek Jambaran diperkirakan 2,1-2,3 miliar dolar AS dengan rencana konstruksi mulai 2015 selama 24 bulan.
Selain Pertamina EP Cepu, proyek unitisisasi Tiung Biru-Jambaran-Cendana dimiliki PT Pertamina EP, Mobil Cepu Limited, dan pemda.(*)
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014