Jadi simboliknya memang kita menyembelih hewan, tetapi yang paling penting adalah sifat-sifat kebuasan itu kita tinggalkan
Kota Bandung (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa ibadah kurban merupakan simbol keinginan yang kuat untuk menyembelih dan menghilangkan sifat kebuasan pada diri manusia.
“Jadi simboliknya memang kita menyembelih hewan, tetapi yang paling penting adalah sifat-sifat kebuasan itu kita tinggalkan untuk kembali kepada kemanusiaan kita,” kata Suharso usai mengikuti Shalat Idul Adha di Bandung, Senin.
Suharso berharap dengan pelaksanaan ibadah kurban ini masyarakat dapat menghilangkan sifat-sifat kehewanan seperti keserakahan dan kerakusan yang dapat merusak kehidupan manusia di muka bumi.
“Yang paling penting itu adalah menyembelih sifat-sifat kehewanan kita, apalagi kehewanan yang buas itu,” kata dia.
Selain itu, menurutnya ibadah kurban adalah suatu media untuk kembali menjadi fitrah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Khatib: Ibadah kurban ajarkan keteguhan dan keikhlasan
Baca juga: Ketua KPU: Berkurban dimaknai sebagai wujud keikhlasan
Suharso Monoarfa mengikuti Shalat Idul Adha 1445 Hijriah bersama ribuan warga Jawa Barat di Lapang Gasibu, Kota Bandung.
Shalat Idul Adha dimulai pukul 06:40 WIB dipimpin oleh KH Ahmad Zaki Burhani, Pimpinan Pondok Pesantren Azzakiyyatussholihah, Kabupaten Majalengka, sebagai imam.
Kemudian sebagai khatib yakni KH Dede Suherman, Pimpinan Pondok Pesantren Al Inaayah Ciwaas Peuntas Tasikmalaya.
Dede Suherman dalam khutbahnya menyampaikan ibadah kurban mencerminkan kesadaran akan pentingnya berbagi dengan sesama.
Ketika seorang Muslim mengurbankan hewan kurban, ia tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga memperhatikan kebutuhan orang-orang yang membutuhkan.
“Ibadah kurban juga mengajarkan kita untuk hidup senantiasa berbagi, memiliki kepekaan sosial kepada sesama. Inilah sebenarnya hakikat kehidupan manusia menurut Islam. Saling membantu, saling tolong-menolong dan penuh kepedulian kepada sesama,” kata Dede.
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024