Kabanjahe, Kabupaten Tanah Karo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemangku kepentingan terkait memastikan kebutuhan dasar warga yang mengungsi untuk menghindari dampak letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara terpenuhi.
"Pastikan pengelolaan benar. Pemkab di-backup oleh Pemprov dan Pemerintah Pusat," kata Presiden usai mendengar paparan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjobroto tentang penanganan pengungsi di Kabanjahe, Kamis siang.
"Mari kita cegah jangan sampai ada korban jiwa, itu prioritas. Masalah rumah rusak bisa diganti, kalau saudara kita meninggal, kita tidak bisa ganti. Semua upaya untuk keselamatan saudara kita," katanya.
Presiden juga mengatakan penyediaan fasilitas dasar di tempat pengungsian harus diutamakan. "Untuk makan, minum, air bersih dan peralatan kesehatan tidak boleh ada kekurangan," tegasnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya pemberian solusi bagi petani yang mata pencariannya terganggu akibat erupsi Sinabung.
"Solusi bagi petani yang karena musibah benar-benar rusak tentu kalau dibebankan pada yang bersangkutan akan berat, kebijakan seperti apa, nanti malam saya ada hitung-hitungannya," kata Presiden.
Presiden pun berpesan agar relokasi penduduk ke daerah yang lebih aman dilakukan dengan baik.
"Relokasi, radius tiga kilometer itu saya kira gunung berapi manapun berbahaya, yang berada di radius tiga kilometer tidak bisa tinggal dan harus relokasi. Boleh bertani di tempat itu tapi tempat tinggal harus di luar radius yang disebut aman tadi. Harus sabar karena kasus yang direlokasi tidak mau," jelasnya.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjobroto dalam paparannya mengatakan masa tanggap darurat bencana yang berlangsung sejak 15 September 2013 saat ini sudah enam kali perpanjangan waktu tanggap darurat.
"Intensitas terus menerus 750 kali erupsi, jumlah pengungsi 203 desa, empat kecamatan, 28.745 orang atau 9.045 kepala keluarga tersebar di 43 tempat pengungsian," jelasnya.
Pewarta: Panca Hari Prabowo dan Munawar Mandailing
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014