Dengan mengunakan jembatan balok berongga penyelesaiannya hampir seminggu lebih cepat.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berupaya mempercepat perbaikan jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan, yang rusak akibat banjir pada pekan lalu.

Untuk mempercepat perbaikan, ada perubahan rencana. Rencana awal penanganan dilakukan dengan menggunakan box culvert setelah dikaji ulang kemudian berubah dengan membangun jembatan balok berongga (voided slab). Demikian diberitakan dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu.

"Dengan mengunakan jembatan balok berongga penyelesaiannya hampir seminggu lebih cepat," kata Kepala Puskom Kementerian Pekerjaan Umum, Danis H. Sumadilaga, di Jakarta, Rabu.

Selain membangun jembatan baru di lokasi kerusakan, juga dilakukan peninggian badan jalan satu meter untuk menghindari terjadinya limpasan aliran air baik di sisi utara maupun sisi selatan.

"Saat ini telah diselesaikan pemasangan pondasi yang dilanjutkan dengan pengerjaan pile cap dalam dua hari ke depan," tambahnya.

Sebelumnya banjir yang terjadi di jalan TB. Simatupang tepatnya di depan Gedung Graha TB. Simatupang (sisi utara) dan Gedung Plaza Oleos (sisi selatan) disebabkan peningkatan debit air sehingga gorong-gorong di bawah jalan tidak mampu menampung aliran air Kali Sarua yang menuju Kali Mampang.

Derasnya aliran air mengakibatkan timbunan badan jalan di sisi utara tergerus, dan menyebabkan perkerasan jalan menggantung yang sangat membahayakan pengguna jalan. Sementara yang di sisi selatan masih aman dari gerusan air.

Selama proses perbaikan dilakukan penutupan jalan. Sebagian lalu lintas kendaraan akan dialihkan melalui sisi kiri jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) dan sebagian dapat melintas jalan Jati Padang kemudian berbelok ke jalan Ragunan Raya menuju Pasar Minggu.

Sementara itu di tempat terpisah, pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menyatakan permasalahan jalan rusak yang terjadi setiap musim hujan akan terus berulang jika akar permasalahannya tidak dapat diatasi.

Djoko di Semarang, Kamis, menyebutkan sejumlah akar permasalahan jalan rusak, di antaranya buruknya kualitas jalan, tidak ada atau kurangnya kapasitas drainase sehingga air merendam jalan, muatan lebih, material buruk, dan tidak sesuai spesifikasi teknis.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014