Yogyakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta akan membentuk tim untuk menyelidiki kecelakaan kereta api yang terjadi di sekitar Stasiun Patukan, di Gamping, Sleman tepatnya di pintu perlintasan nomor 732.
"Penyelidikan mengenai kasus kecelakaan ini sudah ditangani oleh kepolisian, namun kami juga akan membentuk tim guna mengetahui penyebabnya, apakah kesalahan manusia atau kesalahan teknis," kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang Setyo Prayitno di Yogyakarta, Kamis.
Kecelakaan di palang pintu sekitar Stasiun Patukan tersebut terjadi sekitar pukul 06.58 WIB yang menyebabkan empat warga yang sedang melintas di palang pintu tersebut meninggal dunia dan seorang korban dalam kondisi kritis. Korban tertabrak kereta Senja Utama Solo yang melintas dari arah barat.
Sesaat sebelum kereta Senja Utama Solo melintas, di lokasi kejadian juga melintas kereta Prambanan Ekspres dari arah timur menuju Kutoarjo.
"Saat kereta Prambaban Ekspres melintas, palang pintu dalam kondisi tertutup dan palang terbuka saat kereta Senja Utama Solo melintas," katanya.
Namun, lanjut Bambang, terbukanya palang pintu tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti dibuka oleh petugas atau terbuka dengan sendirinya karena ada kesalahan teknis.
"Ini yang perlu diselidiki. Kami juga akan meminta keterangan dari petugas penjaga pintu perlintasan. Jika memang ada kelalaian dari petugas, maka ia akan mendapat sanksi," katanya.
Petugas yang bersangkutan mengantongi sertifikat sebagai petugas penjaga palang pintu perlintasan kereta.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014