SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita mengatakan, "Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, Waskita Karya siap menyambut sebanyak 164 ribu umat Muslim untuk melaksanakan Salat Idul Adha di empat masjid yang sudah dibangun dan direnovasi Waskita Karya. Waskita telah membangun dan merenovasi sejumlah Masjid di Indonesia dengan berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya sebagai penunjang ibadah yang aman serta nyaman bagi umat muslim di Indonesia,"
Keempat masjid yang telah dibangun oleh Waskita Karya kini menjadi ikon daerah sekaligus simbol keberadaan umat Islam di masing-masing wilayah. Dalam proses pembangunannya, Perseroan memperhatikan sejarah dan latar belakang berdirinya masjid-masjid tersebut agar dapat menyelaraskan bangunan tanpa mengubah bentuknya secara signifikan, sehingga nilai sejarah tetap terlihat pada bangunan masjid. Selain itu, Perseroan menerapkan inovasi bangunan ramah lingkungan serta beberapa fasilitas dengan teknologi modern lainnya untuk mempercepat proses pembangunan keempat masjid tersebut.
Misalnya Masjid Istiqlal Jakarta yang direnovasi pada tahun 2019 dan rampung pada Januari 2021. Dalam pembangunannya, Waskita memperbarui aspek tata pencahayaan yang dilengkapi dengan teknologi kekinian sebagai inovasi Green Building. Selain pencahayaan di dalam masjid, pencahayaan di bagian luar masjid pun turut dibenahi. Salah satunya dengan menyinari kubah Masjid Istiqlal sehingga saat malam hari masjid yang berkapasitas 120.000 jemaah ini terlihat bersinar.
Selain itu, Waskita Karya merenovasi Masjid Baiturrahman Aceh pada tahun 2015. Masjid yang mampu menampung 24.405 jamaah ini dikembangkan menyerupai Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi dengan 12 payung raksasa serta pohon kurma di sekitar halaman masjid. Hingga kini, Masjid Baiturrahman Aceh menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya di Aceh.
Selanjutnya, Masjid Baiturrahman yang memiliki kapasitas 10 ribu jemaah. Berlokasi di Alun - alun kota Semarang, Jawa Tengah, Perseroan hanya membutuhkan waktu 11 bulan proses pembangunan berkat pengimplementasian sistem BAS (Building Automation System). Sistem BAS adalah sistem yang mengintegrasikan sistem tata udara, special lighting, dan control equipment MEP. Saat ini, Masjid Baiturrahman Semarang yang mengusung konsep smart building telah menjadi salah satu masterpiece Kota Semarang, serta menjadi pusat edukasi seni budaya serta pendidikan yang ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.
Terakhir Masjid Sheikh Zayed Solo yang dibangun dalam waktu 17 bulan mulai dari Mei 2021 hingga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2022 lalu. Masjid Sheikh Zayed Solo dibangun menyerupai miniatur masjid Sheikh Zayed Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki dua lantai dan mampu menampung 10.000 jemaah. Meski memiliki gaya arsitektur Timur Tengah, Waskita Karya tetap memperhatikan ciri khas kota Solo dalam pembangunannya, terutama dengan penggunaan motif batik kawung pada lantai dan pilar-pilar masjid, serta motif batik solo pada karpet masjid.
Selain menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah salat, Perseroan berharap keempat Masjid tersebut menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Muslim. Serta, mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui UMKM yang tersedia sebagai daya tarik untuk para pengunjung wisatawan atau jemaah.
“Diharapkan UMKM di keempat masjid yang dibangun dan direnovasi oleh Waskita Karya dapat memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Waskita Karya berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan memberikan karya yang bermutu, salah satunya melalui pembangunan fasilitas umum beserta penunjangnya,” tutup Ermy.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024