Jerusalem (ANTARA News) - PM Israel Ehud Olmert diperkirakan akan segera mengundang Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk melakukan pertemuan, kata Deputi PM Israel Shimon Perez, Selasa. "Kami mengimbau Abu Mozen untuk bertemu dan menurut pendapat saya perdana menteri juga akan melakukan hal itu pada hari-hari mendatang," kata Peres kepada radio militer, menyebut nama panggilan Abbas. Ia mengemukakan hal itu sehari setelah Olmert mengatakan ia siap berdialog dengan pemimpin Palestina itu, yang terakhir kali melakukan pertemuan tidak resmi 23 Juni. "Kami harus melakukan perundigan berdasarkan pada peta perdamaian," kata Peres seperti dilansir AFP, mengacu pada rencana perdamaian Timur Tengah yang diluncurkan masyarakat internaisonal tahun 2001 tapi tidak mengalami kemajuan sejak itu. "Segera setelah masalah tentara kami yang diculik diselesaikan, dan saya mengharapkan hal itu akan terjadi, maka hal itu akan ia lakukan," kata Peres mengacu pada Kopral Gilad Shalit yang ditangkap oleh para pejuang Palestina di Gaza 25 Juni. Penangkapan Shalit oleh tiga kelompok, termasuk sayap militer gerakan Hamas yang kini memerintah Palestina, menimbulkan serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza, dari mana Israel menarik pasukannya tahun lalu setelah 38 tahun mendudukinya. Israel menuntut pembebasan tanpa syarat tentara itu, tapi media Israel memberitakan bahwa sebagai hasil dari perundingan rahasia yang ditengahi Mesir, satu kesepakatan segera dicapai berdasarkan mana Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina untuk ditukarkan dengan pembebasan Shalit yang berusia 20 tahun itu. Peta jalan yang disusun oleh Uni Eropa, Rusia, AS dan PBB itu menetapkan langkah-langkah menuju pembentukan sebuah negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel tahun 2005.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006