"Pelaksanaan riset tentang ulama Datokarama diharapkan mampu menjawab tiga hal yang mengitari kajian-kajian tentang Datokarama atau yang dikenal dengan nama Abdullah Raqie," kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman di Palu, Sabtu.
Baca juga: Banggai dan UIN Datokarama kerja sama peningkatan kualitas SDM
"Dari hal tersebut belum ada sumber sejarah yang dekat dengan periode yang diidentifikasi sebagai masa kedatangan Datokarama, yakni abad XVII," katanya.
Kemudian, kata dia, tentang perspektif atau pendekatan kajian sejarah. Meskipun disepakati sebagai ulama yang berasal dari Minangkabau, Datokarama belum diposisikan sebagai bagian dari komunitas diaspora asal Sumatera Barat yang menyebar ke berbagai pulau Nusantara.
Baca juga: UIN Palu-IAIN Gorontalo gencarkan moderasi beragama
Sementara itu, Kepala Brida Sulteng Faridah Lamarauna menyampaikan bahwa Gubernur Sulteng sangat mendukung tentang pelaksanaan riset ini, dan telah menyediakan anggaran pelaksanaan riset yang dimulai pada Juni sampai dengan November 2024.
Ia menyebutkan rincian anggaran tersebut antara lain pengumpulan dokumen di tiga lokasi yaitu, Belanda, Sumatera Barat, dan Jakarta serta beberapa rincian anggaran lainnya yang mendukung pelaksanaan riset.
"Harapannya riset ini dapat menentukan waktu kedatangan Datokarama berdasarkan sumber sejarah yang lebih dekat dengan periodenya," ujar dia.
Baca juga: UIN Palu-Ombudsman kerja sama tingkatkan kualitas layanan publik
"Nantinya output dari riset tersebut adalah artikel, buku, dan video, yang keseluruhannya akan dipublikasikan melalui saluran media komunikasi publik resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah," katanya.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024