Hasil yang dari luar itu tidak bisa dimasukkan dalam lifting nasional, tetapi dalam laporan produksi pertamina,"
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnyana mengatakan produksi minyak di luar negeri tidak dapat dimasukkan ke dalam lifting minyak nasional.
"Tidak bisa. Yang kami kelola itu kan yang ada di Indonesia saja, kita tidak mengelola bisnis yang di luar negeri. Kita tidak punya cabang di luar negeri dan tidak mengurus lapangan-lapangan di negara lain," kata Gde usai acara diskusi " Apa Kabar Kedaulatan Migas Indonesia di 2014...?" Di Universitas Moestopo, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengumumkan akan mengolah minyak mentah Saharan Crude yang diproduksi di lapangan minyak hasil akuisisi perusahaan migas di Aljazair sehingga Pertamina menguasai tiga lapangan migas yakni, Menzel Lejmat North (MLN), EMK, dan Ourhoud.
Lifting minyak tersebut berasal dari Blok 405 yang semula dimiliki oleh PT ConocoPhilips.
Selain di Aljazair, Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Irak EP juga telah menyelesaikan proses akuisisi 10 persen saham di West Qurna Phase-1 (WQ1) di Irak dari Exxon Mobil dengan produksi lapangan WQ1 saat ini sebesar 500 ribu bph.
PT. Pertamina (Persero) optimistis bisa meraih target lifting 228.000 barel per hari (bph) dan berkontribusi pada target APBN 2014 sebesar 870.000 bph.
"Hasil yang dari luar itu tidak bisa dimasukkan dalam lifting nasional, tetapi dalam laporan produksi pertamina," ujar Gde.
Komisi VII DPR dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyepakati produksi terjual atau lifting minyak mentah dan kondensat dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2014 sebesar 870.000 barel per hari.
Target tersebut, menurut Gde, bisa dicapai dengan asumsi produksi Blok Cepu sebesar 165.000 barel per hari terealisasi pada Oktober 2014.
Produksi Cepu diharapkan dapat menyumbang 58.960 barel per hari pada 2014. SKK Migas juga memproyeksikan PT Chevron Pacific Indonesia memproduksi 310.500 barel per hari, PT Pertamina EP memproduksi 128.890 barel, Total E&P Indonesie memproduksi 67.000 barel, PT Pertamina Hulu Energy memproduksi 39.400 barel, dan CNOOC SES Ltd 38.13 memproduksi barel per hari.(*)
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014