Kami memilih pacar air karena jenis tersebut memiliki karakter yang diinginkan, yang dapat memperbaiki karakter dari Impatiens hawkeri yang tidak toleran suhu tinggiJakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan kegiatan pemanfaatan tanaman pacar air untuk menghasilkan varietas unggul sebagai tanaman hias maupun bahan baku obat tradisional.
Peneliti Pusat Riset Hortikultura BRIN Suskandari Kartikaningrum mengatakan pihaknya berusaha menciptakan pacar air yang adaptif dataran rendah dan toleran suhu tinggi.
"Kami memilih pacar air karena jenis tersebut memiliki karakter yang diinginkan, yang dapat memperbaiki karakter dari Impatiens hawkeri yang tidak toleran suhu tinggi," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Pada 2022 BRIN mulai melalukan kegiatan pemuliaan untuk mencari jenis impatiens yang toleran suhu tinggi (Impatiens platypetala) dengan melakukan eksplorasi ke Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan sekitar koridor Gunung Halimun-Salak Jawa Barat.
Baca juga: BRIN catat ada 2.850 spesies tanaman obat di Indonesia
Adapun dua aksesi yang terseleksi tersebut digunakan sebagai tetua jantan untuk memperbaiki varietas yang sudah beredar pada masyarakat yang saat ini ternyata tidak toleran suhu tinggi dan tidak adaptif di dataran rendah.
Kegiatan perakitan varietas baru dimulai pada 2023 dan sekarang sudah menghasilkan sekitar 2.000-an klon. Dari 2.000 klon tersebut sudah terseleksi sebanyak 24 klon yang terseleksi secara tidak langsung untuk karakter toleran suhu tinggi.
“Sepuluh calon akan dijaring melalui kerja sama dengan pihak swasta untuk memilih tanaman yang disukai oleh masyarakat. Saat ini sedang dilakukan evaluasi kembali dan penanaman yang kedua kalinya di daerah Bogor,” kata Suskandari.
Dia mengungkapkan saat ini ada dua klon yang sudah didaftarkan sebagai kepemilikan yaitu varietas dengan nama Alifa dan Bella. Kemudian ada sekitar delapan klon yang akan menyusul untuk didaftarkan dan akan dirilis sebagai varietas baru.
Baca juga: BRIN: Indonesia punya potensi obat herbal yang sangat besar
Tanaman pacar air merupakan tanaman herba semi sukulen. Tanaman itu dapat ditemui di seluruh dunia, terutama pada dataran tinggi di daerah tropis dan subtropis. Sentra utama keragaman genus pacar air terdapat di Afrika, Madagaskar, India, Sri lanka, Himalaya, dan Asia Tenggara.
Di dunia, spesies pacar ada sekitar 1.300 spesies dan sekitar 250 spesies antara lain ada di Asia Tenggara. Sedangkan, di Indonesia tanaman pacar air dapat dijumpai di seluruh pulau terutama di dataran tinggi.
Selain sebagai tanaman hias, pacar air juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bunga pacar air memiliki kandungan senyawa flavonoid, antosianin (cyanidin-3-glycoside), kaemferol, dan senyawa fenolik pada semua bagian tanamannya.
Baca juga: BRIN dukung pengembangan fitofarmaka di Indonesia
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024