Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mendistribusikan 621 ekor sapi kepada warga Jakarta yang pendistribusiannya melalui masjid-masjid maupun organisasi kemasyarakatan (ormas).
"Kami akan berikan sapi ke berbagai tempat di sekitar Jakarta sesuai permintaan warga maupun ormas," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai meninjau Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Jumat.
Heru bersama Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono menyerahkan sapi kurban jenis limosin untuk dipotong di RPH Dharma Jaya.
Menurut dia, sapi-sapi yang akan didistribusikan kepada masyarakat itu memiliki berat bervariasi, mulai dari 600 kilogram hingga 1 ton.
"Harganya juga bervariasi. Kemarin, saya lihat ada yang Rp30 juta, ada yang Rp42 juta. Tergantung beratnya," tuturnya.
Baca juga: Hewan kurban yang masuk Kepulauan Seribu dalam kondisi sehat
Menurut Heru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) akan terus melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat penampungan hewan kurban.
Heru mengharapkan proses pemotongan dan pendistribusian daging hewan kurban berjalan lancar dan dilakukan dengan memperhatikan ramah lingkungan.
Penyelenggaraan pemotongan hewan kurban akan dilaksanakan pada 17 Juni 2024 dan akan disalurkan untuk penanggulangan masalah stunting atau tengkes dan panti sosial.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar pendistribusian hewan kurban dilakukan dengan cara ramah lingkungan, seperti menggunakan wadah yang bisa dipakai berulang kali.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya telah melaksanakan supervisi dan monitoring pemeriksaan kesehatan hewan kurban di Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK).
"Hingga Kamis (13/6), pemeriksaan dilakukan di lima wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta yang tersebar di 1.061 TPnHK, dengan total hewan yang telah diperiksa sebanyak 68.560 ekor," katanya.
Baca juga: Jangan buang limbah hewan kurban ke sungai
Hewan kurban tersebut berasal dari Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dinas KPKP telah melaksanakan surveilans atau monitoring terhadap penyakit Anthrax di TPnHK. Hasilnya, sebanyak 226 sampel preparat ulas darah dinyatakan bebas Anthrax berdasarkan hasil uji laboratorium.
Kegiatan ini akan terus dilakukan sampai H+3 (Hari Tasyrik). "Dapat dipastikan seluruh hewan kurban yang ada di tempat penampungan hewan sudah diperiksa kesehatannya dan sesuai syariat Islam," katanya.
Baca juga: Bupati serahkan 21 ekor sapi untuk warga Kepulauan Seribu
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024