Jakarta (ANTARA) - Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) mendukung tarian Tarawangsa yang masih dipegang teguh di Desa Pasirbiru, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat menjadi alat ketahanan sosial.
Rilis Poltekesos di Jakarta, Jumat, tarian Tarawangsa mengandung filosofi keseimbangan hidup serta bersifat transversal dan transendental. Tarawangsa merepresentasikan siklus hidup silih asah, asih, dan asuh.
“Kemensos memiliki perhatian penuh pada penguatan kearifan lokal, karena ini bagian dari kesejahteraan sosial, dalam kaitan dengan pemberdayaan komunitas adat, dan ada bagian yang secara khusus menanganinya Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Kewirausahaan Sosial,” kata Direktur Poltekesos yang juga anggota Tim Pengabdian Masyarakat Poltekesos Suharma.
Baca juga: Poltekesos temukan 64.648 jiwa di 27 desa Garut alami masalah sosial
Poltekesos sebagai perguruan tinggi kedinasan milik Kementerian Sosial mengemban misi turunan dari visi dan misi utama Kemensos dalam hal memaknai dan mengimplementasikan kesejahteraan sosial.
Pada kesempatan yang berbeda, tokoh adat Desa Pasirbiru Mamat menyampaikan tarian adat tersebut menjadi tali pengikat persaudaraan untuk hidup selaras dengan alam dan pencipta.
Desa Pasirbiru saat ini masuk ke desa maju, terimbas juga dengan keberadaan jalan Tol Cisumdawu. Dinamika masyarakatnya beragam, baik sisi aktivitas maupun pola mata pencaharian.
Baca juga: 197 mahasiswa Poltekesos Bandung disebar bantu masyarakat di Garut
Baca juga: Mensos tantang mahasiswa Poltekesos Bandung selesaikan masalah sosial
Baca juga: Mahasiswa Poltekesos pelajari wirausaha guna dorong pemberdayaan PM
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024