Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat meresmikan pembangunan terminal "liquid petroleum gas" (LPG) milik kelompok usaha Bosowa di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu
Peresmian ditandai dengan pemancangan tiang dan peletakan batu pertama.
"Pembangunan ini merupakan keberhasilan pengembangan usaha Bosowa group. Terminal ini diharapkan akan bantu pemenuhan kebutuhan LPG Jawa, Bali, NTB dan NTT," kata Menperin MS Hidayat di Banyuwangi, Rabu.
Menperin menyatakan kebutuhan LPG Nasional akan terus meningkat selain karena program konversi juga untuk industri karena dinilai lebih efisien.
Menperin berpesan agar pengusaha Nasional sepertu Bosowa bisa mengantisipasi hilirisasi sektor mineral dengan membangun smelter di Indonesia Timur.
"Saya selalu bangga kalau menghadiri peresmian proyek yang dibangun oleh investor Nasional," katanya.
Menperin berharap, nantinya terminal ini bisa mencukupi kebutuhan LPG di Jawa Timur sebanyak 2.500 ton perhari.
Pembangunan proyek terminal LPG bernilai investasi Rp787 miliar dan berkapasitas 10.000 metrik ton.
LPG dari terminal LPG Bosowa kemudian akan didistribusikan ke Jawa Timur dan Bali untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat yang selama ini masih mengandalkan suplai dari Gresik dan Surabaya.
CEO Bosowa Erwin Aksa mengatakan nantinya proyek akan dimiliki dan dikelola anak usaha Bosowa, PT Misi Mulia Petronusa.
"Diharapkan kehadiran terminal gas dan pabrik Semen Bosowa yang sebelumnya kami bangun di Banyuwangi dapat mendorong ekonomi lokal, Jawa dan Bali. Insyaallah proyek bisa selesai dibangun dalam 12 bulan," kata Erwin.
Keseluruhan proyek, kata Erwin didanai oleh Bank Mega. Erwin optimis akan prospek bisnis terminal LPG ini karena fasilitas terminal sudah terikat kontrak dengan PT Pertamina.
Erwin menjelaskan nantinya di lahan terminal seluas 9 hektare itu akan berdiri fasilitas jetty berkapasitas 6.500 dwt, 4 tangki LPG yang masing-masing berkapasitas 2.500 metrik ton, 6 unit filing sheds, control room, dan fasilitas lainnya.
Sementara Bupati Banyuwangi Azwar Anas menyampaikan harapannya agar pembangunan terminal LPG bisa mensuplai kebutuhan LPG masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya.
"Mudah-mudahan dengan ini ke depan perekonomian kita lebih maju dan Banyuwangi bisa lebih berkembang," kata Azwar.
Sebelumnya, Bosowa juga telah mengoperasikan terminal LPG di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kapasitas yang sama bernilai investasi sekitar 70 Dolar Amerika Serikat (AS).
Terminal LPG tersebut memenuhi kebutuhan LPG di kawasan Sulawesi Selatan, Manado, Gorontalo Kendari serta pulau-pulau kecil di sekitar Sulawesi.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014