New York (ANTARA News) - Harga saham BlackBerry melonjak lebih dari sembilan persen setelah kabar bahwa produsen ponsel pintar Kanada itu mendapat kontrak pengadaan 80.000 handset baru dari militer Amerika Serikat.


Harga sahamnya naik 9,36 persen menjadi 9,93 dolar AS, setelah bulan lalu mencatat penurunan tertinggi 60 persen begitu diumumkan menderita rugi kuartalan lebih dari 4 miliar dolar AS.


Pekan lalu Pentagon menyatakan akan memasukkan 80.000 BlackBerry dalam bagian program mobilitas terbaru Departemen Pertahanan yang juga memasukkan perangkat-perangkat buatan Apple, Samsung dan Motorola.


Saham BlackBerry perlahan naik kembali bulan lalu setelah rencana outsource produksi handsetnya kepada Foxconn dari Taiwan sehingga BlackBerry bisa berkonsentrasi kepada software dan layanan, sekaligus menghindari terlalu banyak risiko dari segmen smartphone yang berubah-ubah.


Tahun lalu manajemen perusahaan ini menyatakan akan menjual perusahaannya namun kemudian dikesampingkan dengan menyatakan akan setia di bisnis smartphone.


BlackBerry membantu membangun fondasi budaya berponsel pintar namun kalah kompetisi dari iPhones dan perangkat-perangkat berbasis Android.


BlackBerry masih digunakan oleh sekitar 70 juta pelanggan di seluruh dunia namun kebanyakan menggunakan perangkat model lama, sebaliknya perangkat terbaru BlackBerry 10 gagal menarik pasar, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014