Medan (ANTARA) - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia akan mengalokasikan sekitar 500.000 buku di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemprov Sumut Dwi Endah Purwanti mengatakan alokasi buku tersebut merupakan program Perpusnas yang menargetkan 10.000 perpustakaan sudut desa di seluruh Indonesia dengan satu perpustakaan sudut desa menerima 1.000 judul buku.

"Di Sumatera Utara ada sekitar 525 perpustakaan desa dan taman baca masyarakat. Itu masing masing mendapatkan 1.000. Jadi di Sumatera Utara akan masuk sekitar 500.000 ribu buku," ujar Dwi Endah Purwanti, di Medan, Jumat.

Menurutnya, program Perpusnas yang menargetkan 10.000 perpustakaan sudut desa tersebut merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan budaya baca bagi masyarakat terutama bagi anak-anak khususnya di wilayah ini.

"Kami sangat berterimakasih kepada Perpusnas. Kami di provinsi sendiri aja tidak bisa mengadakan buku sebanyak itu. Jadi program tersebut bagus untuk meningkatkan budaya baca di Sumut," kata dia.

Baca juga: Perpusnas utamakan naskah Nusantara dalam arah kebijakan 2025

Selain tu, kata dia, program tersebut juga dapat memenuhi kecukupan buku di wilayah ini sehingga masyarakat mudah untuk menemukan buku yang ingin dibacanya.

"Mudah-mudah dengan adanya program itu dapat meningkatkan kecukupan buku, karena di Sumut ketercukupannya baru 16 persen," sebut dia.

Dia menjelaskan buku yang akan dialokasi tersebut berupa buku baca bagi semua kalangan umur tetapi mayoritas untuk bacaan bagi anak-anak.

Untuk itu, ia berharap dengan di alokasi buku itu dapat meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi anak sehingga literasi di Sumut dapat meningkat.

"Hasil survei Perpusnas pada akhir tahun 2023 kita Sumut di angka 56,10. Artinya, Sumut masih harus berjuang keras, karena angka literasi rata-rata nasional di atas 64. Untuk itu di tahun 2024 kita target di atas 65 persen," ujar dia.

Baca juga: Komisi X setujui usulan penambahan anggaran bagi Perpusnas

Perpustakaan Nasional menargetkan 10 ribu perpustakaan pojok desa di seluruh Indonesia dengan satu perpustakaan pojok desa akan menerima 1.000 judul buku.

"Sebagian besar masyarakat hidup di desa, sementara orang-orang desa itu aksesnya terbatas, maka program inisiatif kami memfasilitasi perpustakaan pojok desa itu," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perpustakaan Nasional Prof E Aminuddin Aziz.

Dia mengatakan, mencermati kondisi di desa itu, maka pihaknya menginisiasi dan memfasilitasi program perpustakaan pojok desa yang saat ini, buku-bukunya dalam tahap pencetakan.

Menurut dia, apabila buku tersebut sudah rampung dicetak, secepatnya dikirim ke desa agar program percepatan literasi ini dengan sasaran untuk siswa PAUD dan Sekolah Dasar itu dapat segera terwujud.

"Program literasi ini sudah mendesak, tidak bisa menunggu lama. Khusus kegiatan literasi ini harus segera bertindak. Pelatihan-pelatihan para fasilitator sudah berlangsung dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Baca juga: Tim Perpusnas RI telusuri naskah kuno dan kearifan lokal Sulteng

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024