Paris (ANTARA News) - Klub raksasa Prancis Marseille menghadapi musim tanpa trofi setelah mereka tersingkir di Piala Prancis pada drama sembilan gol Selasa, takluk 4-5 saat menjamu sesama tim Ligue 1 Nice.

Marseille, yang tidak memiliki kondisi keuangan yang cukup untuk bersaing dengan Paris Saint Germain dan juga AS Monaco, memperlihatkan semangat mereka pada babak kedua, di mana Andre-Pierre Gignac membawa mereka berbalik unggul 4-3 dengan tendangan "overhead" gol keduanya di pertandingan ini.

Bagaimanapun, mantan pemain Marseille Fabrice Abriel merestorasi keunggulan dua gol dan meski pemain veteran Souleymane Diawara - yang melakukan gol bunuh diri pada babak pertama - mengubah kedudukan menjadi 4-5, para penggemar telah kehilangan harapan dan sudah meninggalkan stadion.

Tersingkirnya Marseille di Piala Prancis menyusul sepekan setelah mereka tereliminasi di Piala Liga dan melengkapi laju buruk, di mana mereka juga tersingkir di fase grup Liga Champions tanpa raihan satu angka pun, dan di Liga Prancis mereka tertinggal 18 angka dari pemuncak klasemn PSG.

Pelatih Marseille Jose Anigo, yang menggantikan Elie Baup yang dipecat pada Desember, mengatakan sejumlah pemain tidak melakukan tugasnya dengan baik namun menolak untuk terlalu berduka akibat kekalahan ini.

"Ini lebih merupakan suatu kekecewaan dibanding pukulan keras," kata Anigo.

"Terdapat beberapa kesalahan individual yang tidak dapat saya atasi dari pinggir lapangan," tambah pria 52 tahun ini, yang pernah menjadi pemain Marseille dan telah memainkan 200 pertandingan untuk mereka, serta menjadi bagian dari staf kepelatihan sejak 2001.

Sebelumnya, tiga klub Ligue 1 telah disingkirkan oleh lawan-lawan dari divisi yang lebih rendah, termasuk dua tim Korsika, Ajaccio dan Bastia.

Ajaccio, tim juru kunci Liga Prancis, takluk 1-2 saat menjamu tim Ligue 2 Caen, sedangkan Bastia juga kalah 1-2 saat bertandang ke markas tim strata kedua lainnya, mantan juara Prancis Lens - rival sekota Bastia di Ligue 2 CA Bastia menyelamatkan harga diri Korsika dengan menang adu penalti atas Niort setelah pertandingan antara dua tim strata kedua itu berakhir imbang 2-2 setelah perpanjangan waktu.

Lens, yang saat ini berada di peringkat ketiga di Ligue 2, melaju berkat gol penentu kemenangan yang dibukukan pemain internasional Senegal Deme NDiaye, yang membuat pelatih Antoine Kombouare berlari kegirangan di pinggir lapangan saat ia merayakan gol tersebut.

Kombouare, mantan pelatih tim raksasa Liga Prancis Paris Saint Germain, mengganti beberapa pemain di pertandingan ini setelah merasa tidak puas dengan penampilannya belakangan ini, dan ia senang dengan reaksi yang diberikan para pemain.

"Ini adalah salah satu penampilan terbaik kami musim ini," ucapnya.

"Perihal emosi, ini merupakan hal besar. Kami tidak kembali dari menit pertama sampai akhir, dan kami mengamankan beberapa kredit dari pertandingan ini," katanya.

"Saya memainkan semua kartu saya dengan para pemain yang diturunkan malam ini, dan mereka tidak mengecewakan saya," katanya.

"Saya sangat bangga terhadap mereka."

Tim peringkat kedua dari bawah Sochaux juga gagal menembus babak berikutnya ketika mereka takluk 0-1 di markas tim Ligue 2 Angers, di mana pemain berpengalaman Djibril Konate mencetak gol semata wayang - hal yang membuat kekalahan ini terasa semakin pahit adalah sang pencetak gol merupakan pemain yang cukup dikenal pelatih Herve Renard saat masih berkiprah di Afrika.

Bagaimanapun, Renard, yang menjadi populer setelah mengantarkan Zambia menjadi juara Piala Afrika 2012, bersikap plegmatis mengenai tersingkirnya tim dia dari Piala Prancis, dan mengatakan timnya tetap terfokus pada tantangan untuk menjaga status sebagai peserta kompetisi strata tertinggi di Prancis.

"Ini mungkin paradoks, namun lolos ke putaran berikutnya bukan hal esensial, bahkan meski kami tentu saja akan lebih suka jika dapat melaju," ucapnya.

"Sekarang kami harus membalik halaman dan fokus ke liga, di mana situasinya sangat sulit (mereka tertinggal sepuluh angka dari zona aman). Penting untuk tetap positif," katanya dikutip AFP.

(SYS/H-RF/A008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014