"Misi kegiatan budaya ini sudah lebih dari 20 kali kami lakukan dengan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya," kata Kepala Sekolah SMP Labschool Kebayoran Yati Suwartini saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Mahasiswa Lampung ikuti lomba tari di Taiwan
Yati berharap para siswanya menjadi semakin semangat dan termotivasi untuk menampilkan kemampuan terbaiknya dalam ajang tersebut.
"InsyaAllah ini bukan menjadi beban, tapi motivasi untuk anak-anak karena kita pernah jadi juara dan optimis tahun ini kita kembali juara," ujarnya.
Adapun tarian tradisional dari Lampung yang ditampilkan, yakni "Dapunta Ratu Sekeremong" dengan tujuan memamerkan banyaknya budaya yang dimiliki tanah air.
Dewan Pembina SMP Labschool Kebayoran Arief Rachman menilai misi kebudayaan ini tak hanya mengejar kecerdasan otak, namun juga melatih kemampuan mereka mengenalkan budaya.
Baca juga: Melestarikan tari melinting di Lampung Timur
Salah satu siswi kelas 8 Labschool Kebayoran bernama Aqila Putri mengaku antusias untuk bisa memperkenalkan budaya Indonesia terutama Lampung dengan mempersiapkan latihan sebaik mungkin.
"Persiapan misi budaya ini kita sudah maksimal dengan 20 kali latihan dan sekali pertemuan itu isinya dua hingga tiga jam," ujar Aqila.
Dia meyakini atas usaha mereka yang maksimal tentunya tidak akan berjalan lancar tanpa adanya doa dari orang-orang terdekat.
Misi budaya itu bertemakan "The International Sea&Sun Festival 2024 Lloret de Mar Mayor City Hall Spain" pada 27 Juni-5 Juli 2024 dan "Nippon Challange Program Japan 2024" yang dilaksanakan 28 Juni-6 Juli 2024.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024