Lini tengah

Dengan statistik seperti itu, laga dini hari nanti itu bisa diandaikan sebagai pertarungan antara Daud melawan Goliat, atau mungkin antara gajah dan semut.

Tapi jangan salah, semut bisa merobohkan gajah, terutama karena lawan tak bisa melihatnya, dan kekompakannya, sementara gajah acap tak dapat melihat kelemahannya sendiri di depan semut.

Keadaan ini bisa membuat Skotlandia lebih leluasa dalam melihat dan mengeksploitasi kelemahan Jerman yang bisa saja merasa lebih kuat dan besar seperti gajah memandang semut.

Rasa semacam itu juga yang membuat Jerman tersungkur 1-2 di tangan Jepang pada Piala Dunia 2022, empat tahun setelah dipermalukan 0-2 oleh Korea Selatan yang saat itu ditangani Shin Tae-yong.

Salah satu kelemahan Jerman yang bisa dieksploitasi Skotlandia adalah pola permainannya sendiri yang lebih ofensif yang membuat mereka tergoda untuk sering maju sehingga meninggalkan lubang, terutama lapangan tengah.

Jerman mungkin akan memasang duet gelandang tengah, Robert Andrich dan Toni Kroos, dalam formasi 4-2-3-1, untuk menyangga kuartet serang berujungkan striker tunggal yang mungkin diperankan oleh Kai Havertz, sedangkan Ilkay Guldogan berada tepat di belakangnya sebagai striker kedua.

Gelandang Jerman Kai Havertz #07 berselebrasi setelah mencetak gol ke gawang Prancis saat laga persahabatan kedua tim di Groupama Stadium, Prancis, pada 23 Maret 2024. (Photo by Olivier CHASSIGNOLE / AFP) (AFP/OLIVIER CHASSIGNOLE)
Baca juga: Nagelsmann umumkan skuad Jerman untuk Euro 2024

Nagelsmann yang memuja "genpressing" akan menginstruksikan timnya terus menekan, termasuk begitu kehilangan bola. Tapi dia harus ingat, Skotlandia memiliki pemain yang akrab dengan filosofi sepak bola itu, yakni Andy Robertson, yang dilatih mantan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, yang juga pemuja "gegenpressing".

Robertson dan Anthony Ralson yang mengisi sayap pertahanan Skotlandia, akan berdiri sejajar dengan duet gelandang Callum McGregor dan Scott McTominay, sedangkan Che Adams bisa menjadi ujung dari trisula serangan Skotlandia, dalam formasi 3-4-2-1.

Dalam pandangan ini, laga Sabtu dini hari ini nanti adalah tentang bagaimana kedua tim menguasai lapangan tengah.

Jerman lebih diunggulkan dan lebih superior, apalagi lini tengahnya dikomandoi jenderal lapangan tengah nan berpengalaman, Toni Kroos, tapi terlalu dini untuk mengatakan Jerman akan menang mudah.

Namun demikian, Skotlandia mungkin pada akhirnya harus realistis bahwa mencuri satu poin akan cukup membantu mereka dalam memelihara asa mencapai fase gugur Piala Eropa pertamanya.

Baca juga: Jadwal pertandingan Grup A Piala Eropa 2024
Baca juga: Perang jersei retro di gelaran Piala Eropa 2024

Copyright © ANTARA 2024