Kami minta pemerintah daerah membuka dapur umum agar para korban banjir bisa terlayani makanan."

Lebak (ANTARA News) - Warga korban banjir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membutuhkan makanan siap saji karena mereka belum mendapat bantuan dari pemerintah daerah.

"Kami mencatat 46 Kepala Keluarga korban banjir di sini belum menerima bantuan makanan," kata Marta, warga Rangaksbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.

Ia mengatakan, pihaknya sangat berharap adanya bantuan makanan karena sejak siang kondisi rumah warga terendam banjir.

Sebagian warga belum menyantap makanan karena mereka memikirkan isi perabotan rumah dan lainnya yang terendam banjir.

Mereka para korban banjir tinggal di pinggir jalan dan sisanya mengungsi ke rumah yang selamat dari ancaman banjir.

"Kami berharap pemerintah daerah menyalurkan aneka jenis makanan, termasuk nasi bungkus," katanya.

Yanto, warga Kecamatan Rangkasbitung mengaku bahwa keluarganya sejak sore hingga malam belum makan karena kondisi rumah terendam banjir.

Selama ini, pihaknya bingung karena tinggal di tepi jalan dengan alam terbuka.

Sebab di wilayahnya belum ada tenda pengungsian maupun dapur umum.

"Kami minta didirikan tenda pengungsian untuk menampung warga korban banjir," katanya.

Forum Penanggulangan Bencana Rangkasbitung, Edi mengaku bahwa beberapa wilayah korban banjir belum mendapatkan bantuan makanan nasi bungkus.

Mereka sangat membutuhkan makanan dan selimut agar tidak kelaparan.

"Kami minta pemerintah daerah membuka dapur umum agar para korban banjir bisa terlayani makanan," katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah (ASDA) IV Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak Tajudin Yamin mengatakan pihaknya Rabu (22/1) besok akan mendirikan dapur umum di daerah-daerah pengungsian korban banjir.

"Kami berharap mereka para korban banjir tidak kelaparan dengan adanya dapur umum itu," katanya. (*)

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014