Menurut survei terhadap 2.245 responden yang dilakukan oleh Universitas Kamar Dagang Thailand (University of the Thai Chamber of Commerce), indeks tersebut turun ke angka 60,5 bulan lalu dari 62,1 pada April seiring semua komponen indeks tersebut mengalami penurunan.
Tren penurunan ini disebabkan oleh anjloknya sentimen politik di kalangan konsumen, yang menjadi kurang optimistis tentang iklim politik saat ini maupun di masa depan akibat kasus-kasus yang sensitif dari segi politik di pengadilan, ujar Thanavath Phonvichai, presiden universitas tersebut.
Beberapa kasus yang tertunda, termasuk kasus yang berusaha untuk mencopot Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin dari jabatannya karena penunjukan kabinetnya, berpotensi menimbulkan ketidakpastian politik, kata Thanavath dalam sebuah konferensi pers.
Meski demikian, Thanavath mengatakan bahwa akselerasi pencairan anggaran pemerintah dan implementasi langkah-langkah stimulus dapat mengembalikan optimisme konsumen pada paruh kedua tahun ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024