Waktu itu ibu-ibu di sini ngasih tahu, tuh di kantor kecamatan bisa minta popok sama selimut. Eh, pas saya datang ke sana, terus minta ke petugas, saya malah dimarahin. Kata petugasnya, emang cuma ibu yang butuh selimut sama popok."Bandung (ANTARA News) - Pengungsi banjir di Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang mengungsi di Masjid Besar Al Mukhlisin, Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, selama empat hari terakhir ini membutuhkan popok bayi dan selimut.
"Paling kalau buat sekarang, kita butuh popok bayi sama selimut buat cucu saya," kata Sasmi (44) sambil menggendong cucu laki-laki di pengungsian.
Menurut Sasmi, bantuan berupa makanan untuk 800 orang pengungsi di Masjid Besar Al Mukhlisin tidak ada masalah.
"Kalau makanan sih, alhamdulilah lancar. Sehari tiga kali walaupun telat. Tapi kalau popok bayi sama selimut susah," kata dia.
Dirinya sempat meminta popok bayi dan selimut ke Kantor Kecamatan Pamanukan yang jaraknya sekitar 50 meter dari lokasi pengungsiannya.
"Waktu itu ibu-ibu di sini ngasih tahu, tuh di kantor kecamatan bisa minta popok sama selimut. Eh, pas saya datang ke sana, terus minta ke petugas, saya malah dimarahin. Kata petugasnya, emang cuma ibu yang butuh selimut sama popok," ujar dia.
Oleh karena itu, selama tinggal dipengungsian, cucu laki-laki yang baru berusia 1,5 bulan ini terpaksa memakai celana kain seadanya.
"Ini cucu saya, terpaksa pakai celana buat anak 9 bulan, tapi ngak apa-apa lah. Kadang kalau malam suka kasian. Karena di sini dingin banget," kata dia.
Antrian Truk
Sementara itu, tepat di depan lokasi Masjid Besar Al Mukhlisin, yakni di Jalan Pantuta Subang dan Indramayu, Jabar, terlihat truk-truk yang berjejer di jalan tersebut, truk tersebut mengangkut berbagai jenis barang.
Truk-truk mengantre hingga berhari-hari karena polisi menerapkan sistem buka tutup tepatnya selepas fly over Pamanukan, karena jalan di sana tergenang air sekitar 60 cm.
Salah seorang sopir truk yang mengangkut sembako Juki (34) menuturkan dirinya akan berangkat ke Semarang dari Jakarta.
"Saya berangkat dari Jakarta pada hari Minggu (19/1) lalu dan mulai terjebak macet dari Polsek Ciasem sampai sekarang," katanya.
Menurut dia, dari Polsek Ciasem kendaraan benar-benar lumpuh atau tidak bisa bergerak dan kalaupun maju dia mengatakan hanya 10 meter dengan waktu tunggu satu jam bahkan lebih.
Saat ini, Juko dan sopir truk lainnya hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut. (*)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014