Tanjung Selor (ANTARA) - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengunjungi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dalam rangka memperkuat upaya perlindungan sekaligus memastikan hak dan kewajiban pekerja migran terpenuhi

"Kedatangan kami di Nunukan juga untuk memastikan penutupan celah dan memperkuat pengawasan di pintu-pintu perbatasan,” kata Benny di Nunukan, Jumat.

Pada kunjungan kerja sejak Kamis (13/6) itu, Benny didampingi sejumlah pejabat Pemprov Kaltara, Pemkab Nunukan, dan BP2MI Nunukan. Rombongan sempat meninjau tiga titik pintu keluar yang selama ini digunakan para pekerja migran untuk berangkat ke Malaysia.

"Kabupaten Nunukan merupakan pintu keluar utama bagi para pekerja migran yang bekerja di Malaysia," ujar Benny.

Pada Jumat, rombongan Kepala BP2MI melanjutkan kunjungan kerjanya ke Tawau, Malaysia. Jajaran BP2MI hendak bertemu dengan para pekerja migran Indonesia yang bekerja di perkebunan kelapa sawit dan untuk memastikan kesejahteraan mereka.

"Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan tempat mereka bekerja," tutur Benny.

Baca juga: BP2MI dukung upaya "link and match" kompetensi pekerja migran

Ia menegaskan bahwa negara hadir untuk melindungi setiap anak bangsa, termasuk para pekerja migran. Pihak BP2MI memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban penempatan ilegal dan mendapatkan hak-haknya sebagai pekerja.

Benny menekankan bahwa pekerja migran adalah penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara setelah sektor migas. Pekerja migran merupakan pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan bangsa.

"Oleh karena itu, negara wajib memberikan perlindungan kepada mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak," imbuhnya.

Baca juga: BP2MI terus lakukan sosialisasi aturan baru pengiriman barang PMI

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menyambut baik kunjungan Kepala BP2MI dan optimistis kunjungan ini menghimpun bahan evaluasi dan referensi untuk pengambilan kebijakan terkait penanganan PMI di masa depan.

"Penanganan persoalan tenaga kerja Indonesia di Kabupaten Nunukan sudah semakin membaik berkat komunikasi dan koordinasi dengan BP2MI dan seluruh stakeholder terkait," tutur Laura.

Ia menambahkan kunjungan Kepala BP2MI ke Nunukan merupakan langkah nyata pemerintah dalam memperkuat perlindungan bagi pekerja migran dan memberantas penempatan ilegal.

Diharapkan dengan upaya ini, kesejahteraan para pekerja migran dapat terjaga dan mereka dapat bekerja dengan tenang dan aman.

Sebelumnya pada Kamis (13/6), Kepala BP2MI mengunjungi tiga titik di Kabupaten Nunukan, yakni patok perbatasan Indonesia-Malaysia PB-02 Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Pangkalan TNI AL Nunukan Pos TNI AL Sei Pancang, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sei Nyamuk Sebatik.

Baca juga: Temui Wantimpres, BP2MI minta kebijakan khusus barang PMI tertahan
Baca juga: BP2MI sebut Malaysia deportasi 10 pekerja migran asal Sultra

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024