"Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 pasien harus dirujuk ke rumah sakit karena memerlukan penanganan medis lebih lanjut," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Menurut Dien, sebagian besar pasien menderita flu, batuk pilek, diare, demam dan gatal-gatal.
"Lingkungan yang terkena banjir itu biasanya menjadi lebih kotor karena banyak sampah yang merupakan sumber penyakit. Akhirnya, kesehatan warga menjadi sangat rentan," katanya.
Ia menjelaskan, pasien yang paling banyak menderita penyakit-penyakit terkait banjir itu berada di kawasan Grogol Petamburan dan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Bahkan Senin (20/1) kemarin jumlah pasien banjir di wilayah Jakarta Barat mencapai 1.859 orang dengan keluhan gatal-gatal, diare, demam, batuk dan flu," tutur Dien.
Sementara pasien-pasien yang dirujuk ke rumah sakit antara lain menderita stroke, diare berat, dan asma berat. Ada juga bayi yang mengalami kejang-kejang.
Dia mengungkapkan rumah sakit yang menjadi rujukan pertama bagi pasien-pasien dengan penyakit berat yaitu Rumah Sakit Budhi Asih di Jakarta Timur karena banyak pemukiman warga yang terendam banjir di wilayah tersebut.
"Selama banjir ini, para petugas kami bekerja keras mengawasi kesehatan warga dan bertindak cepat jika ada pasien yang harus segera dilarikan ke rumah sakit," tambah Dien.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014