Jakarta (ANTARA) - Komisi X DPR RI menyetujui usulan penambahan anggaran bagi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dalam RAPBN Tahun 2025.
“Komisi X mendukung usulan pagu indikatif dan usulan tambahan anggaran pada RAPBN TA 2025. Kami akan menyampaikan usulan ini ke Badan Anggaran DPR RI," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda di Jakarta, Kamis.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR RI dan Perpusnas dengan agenda tunggal pembahasan rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP K/L), Syaiful menuturkan dua hal yang disetujui adalah pagu indikatif Perpusnas pada RAPBN Tahun Anggaran 2025 menjadi sebesar Rp721 miliar.
Selain itu, disetujui juga usulan penambahan pagu anggaran Perpusnas pada RAPBN TA 2025 sebesar Rp375 miliar.
Baca juga: Perpusnas utamakan naskah Nusantara dalam arah kebijakan 2025
Baca juga: Perpusnas ajukan tambahan anggaran untuk tahun 2025
Menurutnya selain untuk menjawab perintah undang-undang, Perpusnas perlu mendorong gerakan literasi sampai pada level implementasi yang produktif dengan memanfaatkan berbagai fasilitas, terutama bagi generasi milenial dan Z.
“Ini sangat penting karena tingkat baca kita masih rendah dibanding dengan target yang telah ditetapkan. Budaya baca anak-anak menurun dengan hadirnya media audio dan visual," kata dia.
Syaiful berharap ke depannya, komitmen terhadap literasi terus menjadi fokus utama dan hasilnya dapat dimaksimalkan melalui berbagai alokasi anggaran dan kegiatan yang telah Perpusnas usulkan.
Legislator Ratih Megasari Singkarru turut menimpali bahwa peningkatan budaya literasi dan layanan perpustakaan merupakan hal krusial bagi kemajuan intelektual dan sosial masyarakat Indonesia.
Ia menilai usulan anggaran tambahan bagi Perpusnas adalah langkah strategis untuk meningkatkan budaya literasi dan layanan masyarakat. Peningkatan akses dan ketersediaan buku yang merata di berbagai wilayah Indonesia dapat jadi fondasi bagi kemajuan intelektual dan sosial.
“Anggaran sebesar Rp375 miliar untuk tahun 2025 ini adalah langkah strategis. Jika disetujui, ini mungkin pertama kalinya perpustakaan memiliki anggaran mencapai Rp1 triliun, setelah sebelumnya hanya sekitar Rp600 miliar hingga 700 miliar,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz berterima kasih dan menjelaskan bila pengalokasian anggaran akan digunakan untuk program yang belum mendapatkan anggaran secara optimal.
Ia menekankan fokus utama pihaknya kali ini adalah meningkatkan budaya baca dan kompetensi literasi masyarakat.
"Struktur anggaran akan mengalami perubahan untuk memastikan program-program ini mendapatkan perhatian khusus," ujar Aminudin.
Baca juga: Komisi X DPR: Poltekpar bisa bantu daerah kembangkan potensi wisata
Baca juga: Komisi X DPR teruskan usulan tambahan anggaran Kemenparekraf ke Banggar
Baca juga: Perpusnas utamakan naskah Nusantara dalam arah kebijakan 2025
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024