Surabaya (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menghitung ulang peluang medali seluruh cabang olahraga (cabor) yang ikut dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera 2024, untuk lebih mematangkan persiapan para atlet.


"Dari persiapan yang sudah dilakukan, kami akan menghitung ulang target perolehan medali dalam perspektif KONI Jatim, dalam hal ini Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda dan Binpres (Bidang Pembinaan dan Prestasi),” kata Ketua KONI Jatim M. Nabil dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.

Setelah dilakukan perhitungan ulang peluang perolehan medali, pihaknya akan mengonfirmasi kepada masing-masing cabang olahraga untuk mengetahui berapa potensi medali yang bisa mereka dapatkan.

“Dari sini akan diketahui, apakah sama (potensi perolehan medali), lebih besar atau bahkan mendekati sama antara perspektif KONI Jatim dengan masing-masing cabor,” katanya.

Sehingga, dari kesamaan cara berpikir tersebut, pihaknya bisa mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan agar target medali bisa terealisasi.

“Misalnya yang masih perlu mengejar medali emas akan kami maksimalkan cara latihannya, kemudian juga strategi-strategi yang harus dipersiapkan bagaimana, kami instruksikan kepada cabor masing-masing," tuturnya.

Tak hanya itu, untuk memastikan Puslatda Jatim berjalan sesuai dengan treknya, pihaknya akan meningkatkan intensitas peninjauan secara langsung.

"Kami akan meninjau langsung latihan atlet Puslatda di masing-masing cabor,” tuturnya.

Hal tersebut dilakukannya, untuk mengetahui secara riil sejauh mana kesiapan setiap cabor, apa saja kendalanya dan hal apa yang bisa diantisipasi bahkan dibantu oleh KONI Jatim.

“Jadi, tahapan itu yang akan kami lakukan sementara ini,” ucap Nabil.

Sehingga, untuk mewujudkan target tersebut, kata Nabil, tak sedikit cabor yang saat ini bersiap menjalani try out ke luar negeri.

Try out ini targetnya memperkuat posisi medali emasnya, meningkatkan yang perak menjadi emas, atau membuat satu nomor itu secara ideal dan kita akan mengunci Jatim all final. Itu yang kita inginkan,” ujar Nabil.

Harapannya, pihaknya bisa mengantisipasi sekaligus mengupdate potensi perolehan medali.

"Kalau yang kecepatan berdasarkan latihan, kalau kekuatan itu seberapa berat beban yang bisa diangkat," tuturnya.

Sementara, lanjutnya, untuk nomor yang tidak terukur ada beberapa variabel, salah satunya kelenturan, karena itu pihaknya menyarankan atlet-atlet Puslatda untuk menjalani tes prestasi dengan melibatkan wasit juri nasional.

"Juga gunakan wasit juri yang akan bertugas di PON, untuk memberikan evaluasi kepada kami dan merekomendasi apa yang harus ditambahkan dan dilakukan untuk meningkatkan performa atlet agar bisa memenuhi target medali," ujar Nabil.

Pewarta: Indra Setiawan/Naufal
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024