Rusia adalah salah satu mitra ekonomi terbesar Indonesia. Kami ingin melanjutkan kerja sama antara kami dan berharap bisa mengembangkannya ke depan, untuk mencapai saling pengertian yang lebih besar

Jakarta (ANTARA) - Bertemu dengan mantan Presiden dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia.

“Rusia adalah salah satu mitra ekonomi terbesar Indonesia. Kami ingin melanjutkan kerja sama antara kami dan berharap bisa mengembangkannya ke depan, untuk mencapai saling pengertian yang lebih besar,” kata Airlangga dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dmitry Medvedev sendiri merupakan Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Federasi Rusia, yang juga mantan Presiden Rusia periode 2008-2012 dan mantan Perdana Menteri Rusia periode 2012-2020. Pertemuan itu berlangsung di kediaman resmi Medvedev di pinggiran kota Moskow pada Selasa, (11/6).

“Indonesia menyambut baik pertemuan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan hubungan yang lebih baik antara Indonesia dengan Rusia ke depan,” ungkap Airlangga.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan berbagai pandangan atas isu-isu global dan strategis lainnya, termasuk isu-isu geopolitik global dan dinamika yang positif di kedua negara.

Menyambut secara langsung kehadiran Menko Airlangga di kediaman resminya, Medvedev secara tegas menyampaikan pendapatnya atas peran dan posisi penting Indonesia di mata Rusia.

“Indonesia merupakan mitra utama Rusia dan yang terbesar di kawasan Asia Pasifik,” ujar Medvedev.

Selain itu, Medvedev juga menyampaikan rasa senangnya dengan adanya kontak dan pertemuan ini dan berharap bisa membahas berbagai kerjasama dan isu-isu global yang menjamin keamanan dunia.

“Kami senang mengembangkan komponen ini dalam kontak kami. Mari kita bahas kerjasama untuk membahas isu-isu global, isu-isu yang menjamin keamanan di planet ini. Pertemuan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk menjalin kontak demi pengembangan hubungan multifaset (multifaceted relations) antar negara kita,” katanya.

Baca juga: Pengamat: Airlangga buktikan Indonesia bukan objek kepentingan global
Baca juga: Dorong investasi, RI permudah visa khusus bagi tenaga ahli Singapura
Baca juga: RI dan 13 negara mitra tandatangani perjanjian ekonomi bersih di IPEF

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024