GNRM...dalam konteks birokrasi, revolusi mental berarti perubahan pola pikir dan budaya aparatur negara untuk menciptakan birokrasi yang bersih, efektif, berintegritas, dan berdaya saing

Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) R Nunung Nuryartono menyatakan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) diinisiasi untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan berintegritas.

“GNRM berupaya memperkuat peran nyata seluruh elemen masyarakat untuk produktif memajukan dan menyejahterakan bangsa, dan dalam konteks birokrasi, revolusi mental berarti perubahan pola pikir dan budaya aparatur negara untuk menciptakan birokrasi yang bersih, efektif, berintegritas, dan berdaya saing,” kata Nunung dalam Seminar Nasional Revolusi Mental di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan GNRM untuk mengubah cara pikir, cara kerja, dan cara hidup Bangsa Indonesia sesuai dengan integritas, etos kerja, dan gotong royong, yang dilakukan melalui lima program gerakan dan inisiasi aksi nyata di instansi maupun masyarakat.

“Lima gerakan tersebut yakni Gerakan Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Mandiri, dan Indonesia Bersatu,” ujar dia.

Baca juga: Kemenko PMK paparkan fokus dan tujuan reformasi birokrasi RI

Dari lima gerakan GNRM tersebut, menurutnya, penyelenggara negara perlu menitikberatkan pada Gerakan Indonesia Melayani dengan melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, penyediaan pelayanan publik yang berkualitas, dan pemanfaatan teknologi informasi yang memudahkan masyarakat.

Hal tersebut, lanjut dia, untuk mendorong terciptanya tata kelola pemerintah yang adaptif menuju Indonesia Emas 2045 sesuai visi yakni Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan, yang mengutamakan nilai-nilai nasionalisme, demokrasi, dan hak asasi manusia, keadilan sosial, ekonomi kerakyatan, kemandirian nasional, pengembangan sektor maritim dan keberlanjutan pembangunan.

“Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mengubah pendekatan pembangunannya, melakukan langkah transformasi yang menyeluruh di berbagai bidang pembangunan, yang diharapkan dapat menjadi katalis yang mampu mempercepat terwujudnya Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Adapun untuk meningkatkan pengawasan, Kemenko PMK juga terus memantau Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) dari setiap daerah untuk setiap indikator yang ditetapkan.

“Di tiap daerah dan kami juga memantau perkembangan ICRM yang kemudian dilaporkan ke Presiden,” ucap Nunung Nuryartono.

Baca juga: BPK ungkap hasil pemeriksaan prioritas nasional revolusi mental
Baca juga: Menko PMK ajak anak muda bermedia sosial dengan positif dan kreatif

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024