PBB (ANTARA) - Dunia masih berada di luar jalur dalam mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di sektor energi (Sustainable Development Goal 7/SDG7), karena progres dalam akses energi dasar pada 2022 mengalami kemunduran untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kesenjangan akses energi global semakin memburuk seiring dengan laju pertumbuhan populasi yang melampaui pertumbuhan sambungan baru, menurut laporan yang dirilis pada Rabu (12/6) oleh Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), Badan Energi Terbarukan Internasional (International Renewable Energy Agency/IRENA), Divisi Statistik PBB, Bank Dunia, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Laporan tersebut memperingatkan bahwa upaya-upaya yang ada saat ini masih belum cukup untuk mencapai SDG7 sesuai target yang ditentukan.
Laporan itu mengonfirmasi bahwa jumlah orang yang tidak memiliki akses terhadap listrik meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade terakhir, karena laju pertumbuhan populasi melampaui pertumbuhan sambungan listrik baru. Hal ini menyebabkan 685 juta orang tidak memiliki akses listrik pada 2022, meningkat sebesar 10 juta dari 2021.
Sementara itu, sebanyak 2,1 miliar orang masih hidup tanpa akses terhadap teknologi dan bahan bakar memasak bersih, dengan jumlah yang sebagian besar tetap sama dibandingkan tahun lalu. Hal ini membawa dampak yang sangat besar bagi kesehatan, kesetaraan gender, dan lingkungan, serta berkontribusi terhadap 3,2 juta kasus kematian dini setiap tahunnya, papar laporan tersebut.
Sementara itu, bagian-bagian lain dari agenda SDG7 menunjukkan kemajuan yang lebih baik baru-baru ini. Energi terbarukan mengalami pertumbuhan yang kuat selama dua tahun terakhir, dan peningkatan efisiensi energi secara bertahap membaik setelah mengalami penurunan selama pandemi, menurut laporan tersebut.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa dengan kebijakan yang berlaku saat ini, akan ada 660 juta orang yang tidak memiliki akses listrik dan sekitar 1,8 miliar orang yang tidak memiliki akses terhadap teknologi dan bahan bakar memasak bersih pada 2030 mendatang. Kemajuan dalam tingkat efisiensi energi juga masih jauh di bawah level yang diperlukan untuk mencapai target SDG7.
Para penulis laporan tersebut mendesak masyarakat internasional untuk memfokuskan kembali upaya-upaya dalam menyediakan dukungan finansial, teknologi, dan kebijakan yang diperlukan guna menutup defisit akses serta memastikan bahwa semua negara dan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari percepatan penyebaran energi terbarukan dan peningkatan efisiensi energi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024