Tas ransel yang diduga berisi bahan bom rakitan itu sudah diperiksa dan ternyata petugas menemukan bahan peledak, bahkan dalam penggerebakan di rumah kontrakan kedua terduga teroris itu juga ditemukan sebuah bom siap ledak."
Surabaya (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menegaskan bahwa dua terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88/Antiteror di Kenjeran, Surabaya, Senin malam, ingin membidik sejumlah pos dan kantor polisi di Jatim.
"Dari pengakuan kedua terduga teroris saat diperiksa tim Densus 88 bahwa mereka merupakan jaringan Santoso dari Poso yang hendak meledakkan sejumlah pos polisi dan kantor polisi di sini," katanya sembari merahasiakan lokasi pemeriksaan kedua terduga teroris itu.
Saat mendampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di lokasi kejadian, ia mengatakan saat kedua terduga teroris itu ditangkap di seputar SPBU Kedungcowek, Kenjeran, Surabaya pada pukul 19.00 WIB terlihat membawa ransel.
"Tas ransel yang diduga berisi bahan bom rakitan itu sudah diperiksa dan ternyata petugas menemukan bahan peledak, bahkan dalam penggerebakan di rumah kontrakan kedua terduga teroris itu juga ditemukan sebuah bom siap ledak," katanya.
Hingga kini, penangkapan kedua terduga teroris dan bahan peledak yang disita petugas Densus 88 itu masih dikembangkan untuk mengetahui keterkaitan dengan ledakan bom di ATM Bank Mandiri di Karangploso, Malang, beberapa waktu lalu.
"Akan dicari benang merahnya," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, kedua terduga teroris itu sebenarnya sudah diintai tim Densus 88 dan Polda Jatim sejak Minggu (19/1) malam.
"Akhirnya, Senin (20/1) pukul 19.00 WIB terlihat dua pelaku di sekitaran SPBU Kedungcowek, Surabaya, lalu diikuti dan ditangkap tanpa perlawanan," katanya.
Setelah dua terduga teroris berinisial R dan M itu digerebek, maka penggeledahan pun dilakukan di rumah kontrakannya hingga ditemukan sejumlah rangkaian bom.
Koresponden Antara dari lokasi kejadian melaporkan bahwa rangkaian bom yang ditemukan petugas di rumah kontrakan di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kenjeran, Surabaya, yang berjarak hanya 1 kilometer sebelum Jembatan Suramadu itu berbentuk "switching" dan tabung.
Tabung itu memiliki panjang sekitar 30 cm, berdiameter 5 cm, berisi paku, dan rangkaian itu menggunakan timer. Selain, petugas Densus 88 juga menemukan buku-buku dan bendera warna hitam.
Hingga informasi ini dilaporkan, ratusan warga masih mengerumuni lokasi kejadian, tapi petugas Polda Jatim sudah melakukan sterilisasi lokasi dengan didukung Polrestabes Surabaya dan Polsek Kenjeran, namun petugas sudah membawa rangkaian bahan peledak itu dengan dua mobil APV dari lokasi kejadian pada pukul 22.45 WIB. (*)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014